Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Warga Aceh di Sumatera Utara, Jumat siang (20/4/2018), berunjuk rasa memprotes pembukaan gedung Balai Raya Aceh Sepakat (BRAS) di Jalan Mangkara, Medan. Untuk diketahui, gedung milik Yayasan Aceh Sepakat (YAS) tersebut untuk sementara ditutup terkait konflik di tubuh yayasan antara kubu Husni Mustafa Cs versus kubu Fauzie Hasballah Cs.
Dalam aksinya, massa menyegel (menutup) Gedung BRAS ditandai penempelan spanduk pada pintu utama berisi kesepakatan penutupan gedung BRAS. Mereka membentangkan 10 spanduk masing-masing berukuran 2x1 meter yang berisi kecaman dan mendesak agar aset-aset milik YAS, seperti gedung BRAS, RS Islam Malahayati, PA Darul Aitam dan Sekolah Miftahusalah diaudit.
Koordinator aksi, Syafril dalam orasinya mempertanyakan dasar pengoperasian kembali gedung tersebut. “Sesuai kesepakatan tim verifikasi Aceh Sepakat yang diketahui Muspika Kecamatan Medan Petisah pada November 2017, Gedung Balai Raya Aceh Sepakat ini dinyatakan ditutup (distanvaskan). Gedung dapat dibuka atas dasar kesepakatan kedua pihak,” kata Syafril.
Syafril mendapat informasi bahwa gedung akan digunakan untuk acara pesta pada Sabtu (21/4/2018). Kehadiran merek sekaligus untuk mempertanyakan kebenaran informasi tersebut.
Ketua DPD Aceh Sepakat Langkat, Nazaruddin, dua anggota tim verifikasi yang berada di lokasi aksi damai itu, yakni Miswardi dan Fauzie Usman menegaskan kesepakatan penutupan Gedung BRAS belum dicabut.
Miswardi mengundang pengurus YAS kubu Fauzie Hasballah dan Bustami Usman yang juga masuk anggota tim verifikasi agar hadir di depan massa memberi penjelasan dasar membuka gedung itu. Namun, meski sudah dipanggil beberapa kali melalui pengeras suara, keduanya tidak hadir.
Selanjutnya, Syafril bersama Miswardi mendatangi Bustami Usman dan Fauzie Hasballah yang berada di dalam Gedung BRAS.