Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Malang - Suporter bola ngeluruk Kandang Singa yang jadi kantor Arema FC. Aksi ini buntut kericuhan suporter saat laga Arema FC menjamu Persib, hingga banyak jatuh korban. Bahkan salah satu suporter meninggal dunia.
Ratusan suporter long march menuju kantor Arema FC di Jalan Mayjen Panjaitan, Jumat (20/4/2018). Kehadiran pendukung Singo Edan ingin menemui manajemen agar melakukan evaluasi.
Suporter langsung diterima jajaran manajemen. Mulai dari CEO Arema FC Iwan Budianto, Dewan Pembina Agoes Soerjanto, Ketua Panpel Abdul Haris, Manager Rudi Widodo hingga Wakapolres Malang Kompol Decky Hermansyah.
Mereka memenuhi ruangan tempat pertemuan digelar, sebagian memilih menunggu dialog di halaman luar kantor. Aparat kepolisian juga terlihat di lokasi untuk mengamankan jalannya aksi damai ini.
"Kami mohon maaf dan bertanggung jawab atas semua terjadi," kata Dewan Pembina Agoes Soerjanto saat membuka dialog.
Saat diberi kesempatan menyampaikan aspirasinya, sejumlah suporter mempertanyakan bagaimana SOP pengamanan pertandingan.
"Kami menyesalkan tindakan berlebihan match steward. Mereka justru memukuli suporter. Kami ingin ada proses hukum," kata salah satu suporter kepada manajemen.
Sementara Ketua Panpel Abdul Haris menanggapi jika pihaknya sudah berulangkali menyampaikan kepada match steward atau pengaman internal pertandingan agar tidak mudah terprovokasi.
"Sudah kami sampaikan yang humanis. Kalau ada oknum sampai berlebihan, akan kami pecat," tegas Abdul Haris.
Haris juga merespon soal usulan ditiadakan match steward dalam laga kandang Arema FC di Stadion Kanjuruhan. "Kalau memang ditiadakan, berikan solusi. Karena match steward mengacu pada aturan. Kami mohon ada maaf, jangan ada dendam," sebut dia.
Hingga pukul 17.00 WIB, dialog antara suporter dengan manajemen Arema FC masih berlangsung. dtc