Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Banyuwangi. Sugeng Hariyadi (47) orangtua Hendra Bayu (24), satu dari 6 korban meninggal dunia yang diduga keracunan miras oplosan hanya tertunduk lesu. Dirinya tak menyangka anak pertamanya ini meninggal dunia setelah pesta miras dengan teman-temannya di perkebunan Kalibendo, Minggu (15/4) lalu. Setelah dirujuk ke RSUD Blambangan Banyuwangi, nyawa anaknya tak bisa ditolong lagi.
Dengan perasaan sedih, Sugeng akhirnya bicara blak-blakan terkait dugaan penyebab kematian anaknya. Menurut Sugeng, kedua teman korban yang ikut pesta miras juga membenarkan bila mereka telah menenggak miras oplosan. Namun yang mereka herankan mengapa baru kali ini, arak tersebut sampai menyebabkan rekannya meninggal.
"Memang dulu pernah minum. Tapi kok baru ini hingga seperti ini (meninggal). Sementara temannya yang lain tidak sampai tewas," ujarnya kepada detikcom, saat ditemui di rumahnya, usai menggelar tahlil, Jumat (20/4/2018).
Sugeng menambahkan, menurut pengakuan teman anaknya, Ferry, saat pesta miras itu, anaknya dan teman-temannya minum tiga botol arak yang dicampur soft drink. Arak itu dibeli dari warga berinisial S, warga Lingkungan Cungking Kelurahan Mojopanggung Kecamatan Kota Banyuwangi.
"Anak saya langsung sakit dan dikirim ke RSUD. Kejang-kejang hingga tiga kali. Sesak napas juga. Saat dibawa ke rumah sakit itu katanya mata sudah buram. Pas di rumah sakit sudah tidak kelihatan katanya. Jam 4 dini hari dia meninggal," tambahnya.
Terkait kematian anaknya, Sugeng berencana melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian. Bersama dengan teman-teman anaknya dirinya ingin meminta keadilan terkait meninggalnya anak kesayangannya tersebut. "Saya minta keadilan. Kami akan lapor," pungkasnya.
Sementara itu korban tewas akibat keracunan di RSUD Blambangan, Banyuwangi, bertambah satu orang lagi sehingga jumlah korban keracunan akibat miras menjadi tujuh orang. Budianto warga Papring, Kalipuro meninggal dunia, Jumat dinihari. Hingga saat ini, masih ada dua pasien yang diduga keracunan miras oplosan masih dirawat di ruang inap rumah sakit pemerintah kabupaten tersebut. (dtc)