Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Bogor. bu Negara Iriana Jokowi berdialog dengan tokoh perempuan inspiratif soal bahaya narkoba dalam rangka peringatan Hari Kartini di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Dari dialog itu, Iriana kaget ternyata lem dan spidol bisa dijadikan 'narkoba' oleh anak-anak dan berdampak sangat bahaya.
Dialog antara Iriana dengan Aisyah Dahlan dari Yayasan Rekan Sahabat Sebaya (SRS) dan Trusti Mulyono dari Yayasan Sayap Ibu. Tema yang dibahas dengan dua orang tersebut berkenaan dengan bahaya narkoba.
Dalam kesempatan itu, Aisyah menjelaskan soal maraknya penggunaan narkoba jenis permen, lem hingga spidol oleh anak-anak. Dampaknya bisa menyebabkan kebodohan.
"Lem sampai spidol bisa mereka gunakan. Padahal bahaya itu bisa menyebabkan kebodohan, Bu," kata Aisyah.
Mendengar pernyataan Aisyah, Iriana kaget. "Oh begitu? Ternyata bisa menyebabkan kebodohan ya. Kok mereka mau mencium itu karena apa? Baunya?" tanya Iriana.
"Iya, Bu," jawab Aisyah.
Aisyah mengatakan, bahkan cairan karbol pembersih kamar mandi bisa juga digunakan sebagai narkoba oleh anak-anak. Dia sudah banyak menangani anak-anak dengan kecanduan barang-barang tersebut.
"Bahkan ada juga yang menggunakan pembersih kamar mandi, karbol itu, Bu," katanya.
Iriana penasaran bagaimana anak-anak bisa menggunakan lem kaleng, spidol hingga karbol sebagai narkoba. Aisyah pun memberi penjelasan singkat.
"Biasanya anak-anak yang menggunakan ini waktu pertama kali pakai dia tidur. Kemudian efeknya sakit kepala, tapi mereka terus saja pakai. Ada yang disembunyikan di balik baju, ada juga yang ditaruh di dalam mangkuk. Bahkan ada juga yang menghirup bensin," kata Aisyah.
Dikatakan Aisyah, dampak dari menghirup aroma bahan-bahan tersebut, bisa menyebabkan kematian.
"Yang bahaya dihirup di hidung itu bisa mati mendadak. Paling sulit menerapi anak-anak korban narkoba dari golongan ini. Ini banyak sekali. Dikasih tahu sekali dua kali mereka belum paham," ujar Aisyah.
"Ternyata sulit sekali ya Bu, dan bahaya sekali, tidak bisa kita bayangkan dampaknya," timpal Iriana.)(dtc)