Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-London. Seorang hacker remaja di Inggris divonis dua tahun penjara atas aksinya meretas email pribadi para pejabat intelijen dan keamanan Amerika Serikat (AS). Email pribadi milik mantan bos Badan Intelijen Pusat AS atau CIA, John Brennan, juga ikut diretasnya.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (21/4), Kane Gamble yang kini berusia 18 tahun, akan menjalani masa hukumannya selama 2 tahun di fasilitas tahanan remaja. Saat aksi peretasan terjadi pada Juni 2015 hingga Februari 2016, Gamble masih berusia 15-16 tahun.
"Tindakan ini merupakan kampanye kotor dari terorisme siber yang didorong motif politik," sebut hakim Charles Haddon-Cave saat membacakan vonisnya di pengadilan kriminal Old Bailey, London pada Jumat (20/4) waktu setempat.
"Para korban tentu merasa sangat dilanggar (privasinya)," imbuh hakim Haddon-Cave.
Disebutkan hakim Haddon-Cave bahwa Gamble merasa sangat puas dan senang saat aksi jahatnya ini berhasil. Gamble didampingi ibundanya saat vonis dibacakan hakim.
Diungkapkan dalam persidangan bahwa Gamble mendirikan kelompok bernama Crackas With Attitude (CWA) yang memanfaatkan 'social engineering' untuk memanipulasi call centre dan help desk agar membocorkan informasi rahasia, yang kemudian dieksploitasi. Social engineeringmerupakan manipulasi psikologis dari seseorang dalam melakukan aksi atau menguak suatu informasi rahasia. Social engineeringbiasanya dilakukan melalui telepon atau internet. Metode ini menjadi salah satu metode para hackermemperoleh informasi.
Dari kamarnya di Coalville, Inggris, Gamble berhasil 'menirukan' target-target yang diretasnya untuk mengumpulkan sejumlah informasi sangat rahasia dan sensitif, termasuk kata sandi atau password yang dipakai targetnya.
Gamble juga berpura-pura menjadi Brennan saat menghubungi perusahaan telekomunikasi Verizon dan AOL di AS. Sejumlah dokumen sensitif berhasil didapatkan Gamble dari inbox email pribadi Brennan. Tak hanya itu, Gamble juga mendapatkan informasi soal operasi intelijen dan militer di Iran dan Afghanistan. Gamble disebut menghubungi AOL dan meminta reset password hingga berhasil mengambil alih iPad milik istri Brennan.
Selain Brennan, Gamble juga menargetkan mantan Menteri Keamanan Dalam Negeri AS Jeh Johnson, lalu Avril Haines yang saat itu menjabat wakil penasihat keamanan nasional Presiden Barack Obama, penasihat senior untuk teknologi dan ilmiah John Holdren dan agen khusus FBI Amy Hess.
Gamble mendapat akses tanpa izin kepada jaringan komputer Departemen Kehakiman AS dan mampu mengakses dokumen-dokumen persidangan, termasuk kasus tumpahan minyak Deepwater. Dia dilaporkan memberikan sejumlah dokumen rahasia yang didapatnya kepada WikiLeaks.
Gamble ditangkap di rumahnya di Inggris, pada 9 Februari 2017, atas permintaan FBI. Gamble mengklaim aksinya bertujuan untuk mendukung Palestina dan karena militer AS banyak membunuh warga sipil tak bersalah.(dtc)