Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Dimpu Pardede melayangkan surat ke Ketua KPU RI, Ketua Bawaslu RI, dan Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). ia memprotes penunjukan Maya Manurung SH sebagai salah satu anggota tim seleksi (Timsel) anggota KPU Sumut 2018-2023.
Keberadaan Maya di Timsel diprotes karena perempuan tersebut diduga kuat tercatat sebagai koordinator bidang hukum dan advokasi relawan Djass (Djarot-Sihar) for Sumut. Penetapan Timsel oleh KPU RI lewat SK nomor 377/PP.06-Pu/05/KPU/IV/2018, ditandatangani oleh Ketua KPU RI Arief Budiman per tanggal 20 April lalu dan telah diumumkan di portal KPU RI.
"Setelah membaca pengumuman keanggotaan Timsel calon anggota KPU provinsi dan kabupaten/kota periode 2018-2023 melalui website www.kpu.go.id, maka saya ingin melaporkan bahwa anggota Timsel KPU Sumut yang bernama Maya Manurung SH terdaftar sebagai koordinator bidang hukum dan advokasi relawan Djass (Djarot-Sihar) for Sumut," kata Dimpu dalam salinan laporan tertulisnya yang diterima medanbisnisdaily.com, Senin (23/4/2018).
Sebagai warga Sumut, Dimpu kemudian mempertanyakan penunjukan relawan Djarot-Sihar sebagai anggota Timsel.
"Saya ingin mempertanyakan apakah penunjukan itu sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Saya tidak ingin hal ini mencoreng demokrasi di Indonesia karena adanya ketidaknetralan salah satu anggota timsel calon anggota KPU Sumut," ungkapnya.
Sebagai bukti laporannya, Dimpu turut melampirkan sejumlah berita tentang kegiatan relawan Djass for Sumut serta struktur organisasi relawan tersebut. Nama Maya Manurung masuk sebagai koordinator bidang hukum dan advokasi Relawan Djass. Namanya ada di urutan 6 daftar koordinator bersama sejumlah nama lainnya.
Berdasarkan penetapan KPU RI, Timsel KPU Sumut terdiri dari lima orang yakni Dr Edy Ikhsan, Prof Hasyimsyah Nasution, Prof Katimin, Maya Manurung SH SpN, dan Dr Muryanto Amin.
Medanbisnisdaily.com belum berhasil melakukan konfirmasi kepada Maya Manurung soal kebenaran dirinya masuk tim relawan Djarot-Sihar.