Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Elektabilitas Joko Widodo menembus 55,9 persen di Survei Litbang Kompas. Partai Demokrat tak terkejut dan mengingatkan survei bukan satu-satunya acuan.
"Menurut kami biasa saja. Artinya di saat seperti ini, yang lain turun, itu biasa. Nanti kita lihat saja mendekati Agustus nanti yang mana, saya kira tidak ada kemudian, saya pribadi mengalami survei Pileg lalu tinggi, tapi merosot. Ini hal yang dinamis, kalaupun 1 pegangan, bukan satu-satunya," kata Waketum PD Nurhayati Assegaf kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (23/4).
Nurhayati menyebut, Jokowi masih berpeluang kalah di Pilpres 2019. Ia juga berharap adanya capres alternatif untuk menantang Jokowi.
"Ada kemungkinan itu. Kalau bisa atau tidak bisa dikalahkan, mungkin. Kemungkinan masih terbuka, tinggal tunggu. Seperti dulu kita lihat ada figur baru, karena apa? Bukan kemudian di demokrasi, kita tidak ingin memberikan sedikit pilihan ke masyarakat. Jadi lebih banyak lebih bagus," kata Nurhayati.
Dalam survei, tingkat kepuasan masyarakat kepada Jokowi sebesar 72,2 persen. PD mengingatkan kepada Jokowi untuk tak berpuas diri.
"Bagus kan kalau ada survei begitu, bagus. Ketika di Pemilu nanti, yang kita lihat. Misalnya ada kepuasan masyarakat itu bagus. Tapi masyarakat itu yang lain juga ingin tahu kepuasaan terhadap apa. Kalau ekonomi atau daya beli meningkat, atau senang melihat sosok presiden, kita tak tahu," bebernya.
"Artinya bagus kalau masyarakat merasa puas, tapi pemerintah jangan berpuas diri. Semoga di tahun politik bisa meningkatkan daya beli masyarakat. Di puasa, kenaikan harga BBM, mata uang, berdampak ke kenaikan harga pokok," tambah Nurhayati.
Sebelumnya, Litbang Kompas merilis hasil survei terhadap elektabilitas bakal calon presiden 2019. Elektabilitas Jokowi naik, sementara Prabowo Subianto terus turun.
Survei tersebut dilakukan pada 21 Maret hingga 1 April 2018. Survei dilakukan kepada 1.200 secara periodik. Populasi survei adalah warga Indonesia berusia di atas 17 tahun.
Responden dipilih secara acak bertingkat di 32 provinsi dan jumlahnya ditentukan secara proporsional. Tingkat kepercayaan survei ini 95 persen dengan margin of error plus minus 2,8 persen.
Hasilnya, elektabilitas Jokowi 55,9 persen. Angka tersebut meningkat dibanding survei 6 bulan lalu yang mencatat elektabilitas Jokowi masih 46,3 persen. (dtc)