Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. KPU RI tengah menindaklanjuti laporan terkait dugaan keberadaan relawan Djarot-Sihar (Djass) for Sumut, Maya Manurung SH yang ditunjuk sebagai salah satu anggota tim seleksi (Timsel) calon anggota KPU Sumut 2018-2023.
Laporan Dimpu Pardede, warga Sumut atas keberadaan Maya di Timsel telah diterima oleh KPU RI. "Baru dapat informasinya pagi ini, ini sedang diklarifikasi," kata anggota KPU RI, Hasyim Asy'ari kepada medanbisnisdaily.com, Senin (23/4/2018) siang ini.
Menurut Hasyim, proses klarifikasi perlu dilakukan untuk memastikan apakah Maya Manurung yang ditunjuk mereka sebagai anggota timsel adalah orang yang sama dengan Maya Manurung yang merupakan koordinator bidang hukum dan advokasi relawan Djass (Djarot-Sihar) for Sumut.
Ia memastikan bahwa timsel harus netral. "Itu gak bisa. Tapi pada intinya diklarifikasi dulu apakah benar. Siapa tahu namanya sama orangnya beda," jelasnya.
Sementara itu, pendiri Djass, Murni Huber mengaku tidak mengenal nama Maya Manurung yang disebut sebagai koordinator bidang hukum dan advokasi Djass.
Ia juga mengaku tak mengenal nama-nama lain seperti Andi Hutabarat, Roi M Simamora, Johan T Siahaan, Dame SH, Juni Sitanggang, Taufiq Sitepu, atau Panca Tanjung yang disebutkan bersama Maya dalam koordinator bidang hukum dan advokasi itu.
"Orang itu gak pernah ada. Dua minggu sekali ada rapat tidak ada pernah datang. Mereka gak pernah saya kenal," kata Murni yang dihubungi terpisah untuk berita ini.
Ia menduga, nama Maya masuk dalam struktur kepengurusan awal. Dan struktur itu menurut Murni telah berganti.
"Yang pertama itu, (sekretaris) Fredi Siahaan itu sudah tak ada lagi. Mereka sudah buat masing-masing," sebutnya.
Struktur kepengurusan Djass, sebut Murni, diketuai oleh Niahken Ginting. Dan ia selaku pendiri. Mereka berkantor di Jalan Sei Mencirim Nomor 44, Pringgan.
Panca Tanjung yang dikonfirmasi terkait hal ini memberi penegasan yag sama bahwa Maya Manurung tidak pernah terlibat dalam tim advokasi Djass. Ia mengaku mengenal Maya, sebagai seorang pengacara.
"Maya Manurung, gak ada itu bang. Mulai kapan itu tak pernah ikut. Yang ada itu Panca Tanjung, Jimmy Albertinus, dan Nurdin Sipayung. Ada kegiatan soal hukum kami aja, tak pernah dia ikut tim hukum Djass," kata Panca.
Karenanya, ia tak mengetahui bagaimana bisa nama Maya masuk sebagai tim hukum Djass.