Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Sejumlah lembaga survei menempatkan eks Panglima TNI Jenderal (Purn) TNI Gatot Nurmantyo sebagai capres alternatif di luar Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto. Gatot bersyukur atas kepercayaan masyarakat yang disampaikan lewat survei itu.
"Terima kasih karena semua ini kan suara rakyat," ujar Gatot ketika ditemui di Perpusnas, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (25/4/2018).
Gatot mengatakan dinamika politik, terutama menjelang Pilpres 2019, masih akan terus terjadi. Penentuan soal capres dan cawapres, katanya, belum final hingga pendaftaran ditutup oleh KPU.
"Apa pun bisa dilakukan, apa pun bisa diprediksi nanti tanggal 10 Agustus jam 23.59 WIB baru itu finis dan jelas semua," jelasnya.
Ia mengaku saat ini memang tengah mempertimbangkan peluangnya menjadi capres berdasarkan hasil survei yang ada. Namun hingga kini ia belum mengambil sikap apa pun terkait pencapresan.
"Politik ini sangat cair," ujarnya.
Meski mengaku belum menentukan sikap, Gatot menegaskan siap mengabdi kepada negara jika diberi kepercayaan. Gatot juga mengaku telah melakukan komunikasi politik bersama berbagai elite dan tokoh politik. Namun dia memastikan belum menjadi kader salah satu partai mana pun.
"Saya katakan saya tidak berpartai di mana pun saat ini dan saya belum mengambil sikap apa pun," tegasnya.
Sejumlah survei menempatkan Gatot sebagai capres. Survei Litbang Kompas yang dilakukan pada 21 Maret-1 April 2018 menempatkan Gatot di posisi ketiga atau di bawah Jokowi dan Prabowo. Elektabilitas Gatot tinggal 1,8 persen atau turun dibanding 6 bulan lalu, yang mendapat 3,3 persen.
Sebelumnya juga ada survei Cyrus yang bertajuk 'Pemetaan Peluang Capres dan Cawapres Menjelang Pilpres' dan digelar pada 27 Maret-3 April 2018. Pada survei ini, posisi pertama tetap diduduki Jokowi dengan 58,5 persen, yang disusul Prabowo dengan 21,8%. Gatot dalam survei itu mendapat persentase lebih tinggi daripada Litbang Kompas, yakni 2%.
Ketika disimulasikan, jika Jokowi berhadapan dengan Gatot dalam survei itu, angkanya terlihat berbeda. Gatot mendapat suara 19,1 persen, sedangkan Jokowi 71,8 persen.
Sebelumnya lagi, ada survei yang dirilis oleh Media Survei Nasional (Median). Survei ini dilakukan pada 24 Maret-6 April 2018.
Pada survei Median, Jokowi masih berada di nomor wahid dengan perolehan 36,2 persen. Prabowo berada di posisi kedua dengan 20,4% dan Gatot di bawahnya dengan 7%.
Gatot masuk urutan nomor dua dalam survei cawapres oleh Median dengan mendapat 5,4% suara responden. Di posisi pertama, ada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan 6,2% suara. (dtc)