Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Mantan Ketua BADKO HMI Sumut, Dadang Pasaribu mendaftarkan diri menjadi calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Sumut. Dadang, yang seorang aktivis sekaligus dosen ini mengakui keputusannya untuk bertarung dalam kontestasi DPD karena dorongan masyarakat dan dorongan teman-temannya dari parpol.
"Kurang lebih sebulan lalu, kebetulan teman-teman yang ada di parpol, jadi mereka mendorong untuk kontestasi DPD karena bagi teman-teman partai, DPD ini bukan saingan, justru teman. Karena itu saya kemudian mendaftar terlebih dahulu sebelum dievaluasi," kata Dadang, di Kantor KPU Sumut, Jalan Perintis Kemerdekaan, Medan, Kamis (26/4/2018).
Di KPU Sumut, Dadang diantar puluhan pendukungnya yang membawakan hasil bumi petani berupa sayur-mayur yang kemudian diserahkan ke KPU Sumut. Ini menunjukkan ada dukungan petani pada Dadang.
Setelah pendaftaran ini, menurut Dadang, mereka akan melihat respon masyarakat. "Kalau masyarakat tidak merespon kita tidak akan lanjutkan," sebutnya.
Lantas, bagaimana ia melihat lawan-lawannya dalam kontestasi ini? Sebagai sosok muda tentu Dadang punya kelebihan. Apalagi menurutnya dalam pencalonan DPD hal yang terpenting adalah jaringan, sementara uang adalah nomor sekian.
"Andaikan diberikan amanah, kita bukan akan melanjutkan tua renta yang tak bisa berbuat apa-apa. Banyak orang bilang kita ini semut di antara gajah-gajah, tapi yang perlu dipahami sebagai aktivis, kalah adalah keabadian bagi kami. Kalau menang adalah bonus dari Tuhan," ungkapnya. "Yang hari ini kami tunggu adalah dukungan teman-teman dan Tuhan," jelasnya.
Sebagai bukti keseriusannya, Dadang mengaku siap mundur dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) demi memenuhi persyaratan calon DPD.
Cerita Dadang soal dorongan teman-teman parpolnya dibenarkan oleh Aswan Jaya, Ketua DPW PPP Sumut versi Djan Faridz.
Aswan mengaku, mereka sejak lama mendorong Dadang untuk terjun dalam politik praktis. Karena Dadang bagi mereka adalah orang baik dan cerdas. "Karena politik itu di KPU, di dewan, di istana, bukan di radio, di seminar-seminar," sebut Aswan.
Karenanya, kemudian ketika Dadang akhirnya memutuskan untuk terjun ke politik praktis mereka sebagai kawan sangat mendukungnya. Aswan termasuk salah satu pengantarnya. Juga terlihat politisi lain seperti Samsir Pohan, pengurus Golkar Sumut yang juga alumni HMI.