Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Sebanyak 1.491 personil gabungan, yang terdiri dari Polda Sumatera Utara (Sumut), Ditlantas Polda Sumut, Polisi Militer, Dinas Perhubungan, dan TNI diturunkan dalam pelaksanaan Operasi Patuh Toba 2018 yang dimulai sejak Kamis (26/4/2018) hingga Rabu (9/5/2018).
Operasi yang dilangsungkan selama 14 hari tersebut, dibuka langsung oleh Kapolda Sumut, Irjen Pol Paulus Waterpauw, dengan diberikannya tanda semat operasi kepada personil yang akan melaksanakan tugas. Selain itu ia juga melakukan pengecekan kesiapan sejumlah personil dan kendaraan taktis yang digunakan selama operasi saat apel pasukan di Lapangan KS Tubun Mapoldasu, Jalan Sisingamangaraja KM 10,5, Medan, Kamis (26/4/2018).
Dalam apel tersebut, Paulus mengatakan, Operasi Patuh Toba 2018 ini dilaksanakan untuk mengatasi masalah lalu lintas yang terus mengalami perkembangan. Sebab, bidang permasalahan lalu lintas kini berkembang dengan cepat dan dinamis.
"Saat ini pertumbuhan sarana transportasi berkembang dibarengi dengan meningkatnya jumlah kendaraan. Sehingga untuk mengurangi angka kecelakaan diharapkan peran Polantas memberikan pemahaman mengenai tertib berlalu lintas," jelasnya.
Karenanya Paulus menuturkan, pelaksaan Operasi Patuh Toba 2018 diharapkan dapat mengurangi angka kecelakaan di jalanan. Karena dengan meningkatnya jumlah kendaraan maka tidak menutup kemungkinan terjadinya laka lantas.
"Keselamatan dalam berlalu lintas sering diabaikan bahkan dianggap tidak penting oleh pengguna lalulintas, baik itu pejalan kaki, pengendera sepeda motor maupun pengguna jalan lainnya," jelasnya.
Paulus memaparkan, dalam Operasi Patuh 2017 jumlah kecelakaan terjadi sebanyak 2,203 kejadian mengalami peningkatan 239 kejadian dibanding tahun 2016 sebanyak 2.542 kejadian. Korban meninggal dunia pada Operasi Patuh 2017 sebanyak 420 orang, mengalami peningkatan sebanyak 8 orang dibandingkan periode sama tahun 2016 sebanyak 412 orang.
Kapolda melanjutkan, untuk korban luka berat, pada Operasi Patuh tahun 2017 terdapat sebanyak 407 orang atau menurun sebanyak 217 orang dibandingkan tahun 2016 sebanyak 724 orang. Sedangkan jumlah pelanggaran lalu lintas Operasi Patuh 2017 sejumlah 841.244 pelanggaran meningkat 12% dari tahun 2016 dengan jumlah tilang 676.317 lembar dan teguran 164.927 teguran.
"Pelanggaran didominasi pelanggaran kelengkapan surat- surat, penggunaan safety belt dan pelanggaran terhadap rambu/marka jalan," paparnya.
Untuk itu, Paulus menegaskan kepada personil yang melaksanakan tugas Operasi Patuh Toba 2018 harus mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang berkendaran yang baik. Selain itu, tetap menjunjung prinsip polisi yang Promoter (Profesional Modern dan Tepercaya).
"Melalui Operasi ini diharapkan dapat menurunkan angka kecelakaan lalu lintas, mampu menekan jumlah fatalitas korban kecelakaan, berkurangnya titik kemacetan, terciptanya kerjasama yang baik antar instansi pemangku kepentingan lalu lintas serta terwujudnya situasi dan kondisi kamseltibcarlantas yang mantap," pungkasnya.