Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Kebakaran sumur pengeboran minyak mentah ilegal di Jalan Pendidikan Dusun Kamar Dingin, Desa Pasir Putih Kecamatan Ranto Panjang Perlak, Kabupaten Aceh Timur yang berlansung sejak Rabu (25/4/2018) pukul 02.10 WIB akhirnya berhasil dipadamkan.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, api yang menyembur keluar dari tempat pengeboran minyak tersebut berhasil dipadamkan petugas pada Kamis (26/4/2018) sekitar pukul 05.00 WIB, atau berlangsung sekitar 15 jam.
"Api sudah dipadamkan. Namun gas, campuran air dan minyak masih terus keluar," sebutnya.
Akan tetapi, Sutopo menyampaikan, jumlah korban yang meninggal akibat peristiwa kebakaran tersebut kembali meningkat. Terdata update saat ini, sebanyak 21 orang sudah meninggal dunia, 38 orang luka, serta 5 rumah hangus terbakar.
"Sedangkan untuk pengungsi jumlahnya ada 55 KK atau 198 jiwa," jelasnya.
Adapun 21 korban meninggal, papar Sutopo, masing-masing bernama, Wahyuni (38), warga Gampong Bhom Lama, Mak Wen (60), Bhom Lama, Dedi Saputra (25), warga Bhom Lama, Muhammad Rafi (38), Alue Dia, Ridansyah (25), Warga Alue Dua, Sidaryono (25th), warga gampong Alue Batee, Siti Rahya (31) Pasi putih, Siti Habsah (61) Pasie Putih, Munazar (30), Pasie Putih, M. Fairuz (23), Pasie putih, Rizki Ardiansyah, Pasie Putih, Afrizal (35), Punti Payong, Imawan (45), Bhom lama, Muklis Rusli (42), Alue Beu, Zainal Abidin (36), Pasie Putih, Ishaq Ab (45), Pasie Putih, M Faisal Rizal (29), warga Kec. Peudawa, Ayi (23), Pasie Putih, Al Husairi (21), Ranto Peureulak, Riskal (35) dan Adnan Saputra (30), warga Kecamatan Mutiara, Pidie.
Sementara untuk 38 korban luka berat harus mendapatkan penanganan yang intensif di sejumlah rumah sakit. Di RS Graha Bunda-Idi Rayeuk terdapat 5 korban, masing-masing Julianta Putra (27) warga Gp. Tanah Anoe-Idi Rayeuk, M. Nur (42), warga Kec. peureulak barat, Yusri (36), warga Kec. Pantee Bidari, Puta Maulana (28), Kec Ranto Peureulak dan Junaidi (33), warga Kecamatan Peureulak Barat.
Lalu di RS Zubir Mahmud-Idi Rayeuk, ada 16 pasien, masing-masing, Effendi hamid (50), warga Kec Ranto Peureulak, Irnawan (34), warga Kec. Ranto Peureulak, Agussalim (26), warga Kec. ranto Peureulak, Burhanuddin (38) warga Kec. Ranto Peureulak, Suheri (31) Kec. Ranto Peureulak, Sapriyadi (25) Kec. Peureulak Barat, Haikal Fikri (15), Kec. Peureulak Barat, Jumadi Amin (40) Kec. Peureulak barat, Junaidi (31), Kec. Peureulak barat, Saudah (50), Kec. Ranto Peureulak, Halimah (70), Kec. Ranto Peureulak, Murniyati (37), Kec. Ranto Peureulak, Fatahillah (12), Kec. Ranto Peureulak, Rifki Mauliansyah (23), Kec. Ranto Peureulak, Muklis Rusli (42), Kec. Peureulak barat dan Agus Faizir (35) warga Kecamatan Ranto Peureulak.
Di RS Sultan Abdul Aziz-Peureulak ada 17 korban yang dirawat, masing-masing, Akbar (18), warga Gp. Bhom Lama, M. Ridwan (21), warga Gp. Pasi Putih, Zainuddin (38), warga Gp. Leuge, Muksal Mina (24), warga Gp. Alue Rambong, Mahyuddin (18), warga Gp. Pasi Putih, M. Yusuf (40), warga Gp. Pasi Putih, Hafifuddin (36), warga Gp. Bhom Lama, Saiful (28), warga Gp. Awe Udep, M. Husin (35), warga Gp. Lubuk Pempeng, Sari Yulis (25), warga Gp. Tempen, Muhammad Yani, warga Pasi Putih, Radiati (25), warga Gp. Pasi Putih
13. M. faisal (18), warga Gp. Bhom Lama, Heri Herliza (19), warga Gp. Tanjung Tani, Umar hamzah (45), warga Gp. Beusa Beuranoe, M. Razi, warha gp. Alue Dua dan Muklis (46), warga Gp. Alue Dua.
Begitupun, 5 unit rumah yang terbakar, masing-masing atas nama Siti Hafisah, (75) Alamat Dusun Bakti, Desa Pasi Puteh, Zainabah (85) Dusun Bakti, Gampong Pasi Puteh, Ridwan Hutabarat (40) Dusun Bakti, Gampong Pasi Puteh, Maryani (60) Dusun Bakti, Gampong Pasi Puteh, serta Muhamad Yanis (45) Dusun Bakti, Gampong Pasi Puteh.
Sebelumnya, Sutopo juga mengatakan, karena kebakaran sumur minyak tersebut, warga yang berdomisili disekitar lokasi kebakaran mengalami kepanikan karena kebakaran berada di sekitar pemukiman mereka.
Sehingga petugas damkar Aceh Timur berusaha mengantisipasi agar kebakaran tidak berimbas ke rumah-rumah masyarakat dengan menyiramkan air dan bahan pemadam lainnya di lokasi.
"Penyebab kebakaran, hingga kini masih belum dapat dipastikan. Namun pasca pemadaman, petugas damkar, BPBD, TNI, dan Polro saat ini masih siaga di lokasi kejadian. Sedangkan pemerintah Aceh memberikan bantuan kepada korban berupa peralatan dapur, perlengkapan makan, paket kesehatan keluarga, tikar, selimut, terpal, kidswear dan paket sandang," pungkasnya.