Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI akan menyelenggarakan pergelaran musik di Balai Kota. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno berlatih dengan band Pemprov DKI, Gus Plus.
Sandiaga berlatih dengan Deputi Gubernur Bidang Budaya Agus Suradika; ajudannya, Ali Arfan; dan jajaran PNS lainnya di gedung Blok G lantai 21, Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (27/4/2018). Di band tersebut, Sandiaga tampak asyik ketika berlatih.
Di awal latihannya, Sandiaga membawakan lagu 'Nusantara' dari Koes Plus dan 'Surat Cinta untuk Starla'. Sandiaga kemudian mencari-cari lagu yang dihafal olehnya.
"Nah ini saya bisa nih, bisa semua kan? 'Separuh Nafas'," kata Sandiaga.
"Tapi ini Dhani lagi, Dhani lagi," imbuh Sandiaga sambil tertawa.
Sandiaga mengungkapkan latihan ini untuk mempersiapkan diri di Jazz Day di Balai Kota pada Minggu (29/4).
"Hari Minggu di sini, kita akan nyantai, Jazz to Balai Kota. Kita akan tampil Gus plus," kata Sandiaga setelah menyanyi.
Sandiaga mengatakan Pemprov DKI akan mengundang beberapa band dari dalam dan luar negeri. Dia akan mengundang dubes negara sahabat untuk bergabung dalam pertunjukan tersebut.
"Ini untuk merilekskan suasana dengan beberapa dubes. Jadi kita juga akan diberikan kesempatan tampil," tuturnya.
Pertunjukan musik jazz ini akan digelar pada Minggu (29/4) mulai pukul 14.00 hingga 21.00 WIB. Beberapa musisi yang diundang adalah Christ Stanley, Robet Mr Electric feat Matthew Sayersz, Agung Munthe, Dua Empat, Abdul & The Coffee Theory, Bandanaira, dan Duadrum feat Barry Likumahuwa, serta Ahmad Satria. dtc
===
HUKUM
-------
Usut Mesin Parkir, Pjs Wali Kota Bandung Kerahkan Saber Pungli
Medanbisnisdaily.com - Bandung - Pjs Wali Kota Bandung Muhamad Solihin melaporkan dugaan kejanggalan pendapatan mesin parkir yang jauh di bawah target. Padahal mesin tersebut dibeli dengan harga cukup mahal.
"Kalau terus-terusan seperti ini kan pasti banyak yang hilangnya (pendapatan)," ucap Solihin, Jumat (27/4/2018).
Menurut Solihin seharusnya keberadaan juru parkir (jukir) menjadi perpanjangan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung untuk mempromosikan mesin parkir. Sebab sejauh ini salah satu yang menyebabkan minimnya pendapatan adalah kurangnya sosialisasi.
Solihin mengatakan semua hal seharusnya bisa terintegrasi dan terencana secara baik. Sebagai contoh, jukir seharusnya tidak lagi menerima uang tunai jika bertugas di sekitaran mesin parkir.
"Insya allah jika jukir tidak menerima uang tunai, moal aya nu malak. Saya juga sebagai wakil ketua saber pungli di provinsi sudah melaporkan ini. Dan sudah dikirim beberapa orang untuk menyamar. Ini langkah untuk mengembalikan kepercayaan warga pada kita," ucapnya.
Ia menegaskan dalam hal ini harus diambil langkah penertiban agar apa yang sudah direncanakan bisa sesuai dengan hasil akhir. "Saya ingin mengembangkan keyakinan di antara ASN. Rezeki mah sudah diatur. Yang penting kita kerja keras apa yang jadi tugas kita. Kerja sampai malam juga kalau sudah tugas harus dilaksanakan," ujarnya.
Biaya Pemeliharaan Rp 15 Miliar
Meski pendapatan dari mesin parkir jauh dari harapan yakni Rp 1,4 miliar selama kurang lebih lima bulan di tahun 2017 lalu. Namun biaya pemeliharaan untuk tahun ini cukup besar yakni mencapai Rp 15 miliar.
"Sebetulnya biaya pemeliharaan kan tidak terhindarkan. Manakala kita ada investasi, ada pembelian barang pasti ada biaya pemeliharaan. Tapi saya minta konsekuensi dari biaya yang dikeluarkan waktu beli Rp 80 miliar, pemeliharaan Rp 15 miliar, BEP-nya kapan? Harus jelas. Kalau mengeluarkan uang sekian harus masuk sekian. Harus punya perencanaan yang jelas," beber Solihin.
Solihin memastikan telah meminta komitmen tersebut pada Kadishub Kota Bandung Didi Ruswandi. "Dan Pak Kadishub sudah menyanggupi dari perencanaan yang harus dibuat dari awal, terutama sisi sosialisasi," katanya.
Ia meyakini jika perencanaan telah matang dan sosialisasi berjalan baik maka pendapatan dari mesin parkir pada tahun ini bisa meningkat. "Lebih baik terlambat, dari pada meleset terus (target pendapatan)," tandas Solihin. (dtc)