Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Sidoarjo. Calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghadiri Tahlil Kubro Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Sidoarjo. Kedatangan Khofifah di Sidoarjo ini menyolidkan dukungan untuk pasangan nomor satu ini.
Tahlil Kubro ini diselenggarakan PAC (Pimpinan Anak Cabang) Muslimat NU Waru dan Ranting Pandean di Kabupaten Sidoarjo, Minggu (29/4/2018). Ribuan Muslimat pun tampak antusias menyambut Khofifah. Bahkan, mereka mengantri swafoto dan bersalam orang nomor 1 di Muslimat NU itu.
"Bunda Khofifah punyak niat tulus ingin mengemban amanah di Jawa Timur. Kami semua warga Muslimat NU yang jelas wajib mendukung niat tulus bunda kita. Demi martabat dan derajat perempuan Muslimat NU," kata Siti Romlah pimpinan Tahlil Kubro Muslimat NU Sidoarjo, Minggu (29/4/2018).
Sementara itu, Pimpinan Cabang Muslimat NU Sidoarjo, Khoirunnisa' juga turut bicara mengenai dukungannya. Bahwa, pilihan muslimat pada Khofifah merupakan pilihan yang tepat. Pasalnya, pilihan di Pilgub Jawa Timur hanya ada dua, dan yang terbaik menurutnya hanya pangan nomor urut 1, Khofifah-Emil.
"Insyaallah warga muslimat NU Sidoarjo siap mendukung Bunda Khofifah, kan pilihannya cuma ada dua. Sampai sekarang sudah 80 persen mendukung Khofifah," kata Khoirunnisa saat ditanya usai acara Tahlil Kubro.
Adapun beberapa program yang akan dibaktikan Khofifah pada masyarakat Jatim, diantaranya adalah Jatim Sejahtera. Yaitu mengentaskan kemiskinan menuju keadilan dan kesejahteraan sosial.
Caranya dengan Program Keluarga Harapan (PKH) Plus untuk penduduk miskin di 38 kabupaten/kota, 664 kecamatan, 5.674 desa, dan 2.827 kelurahan. Program bantuan sosial ini ditargetkan untuk warga disabilitas, lansia terlantar, dan perempuan kepala keluarga rentan.
Kemudian mengurangi beban 26 Penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) dengan subsidi provinsi anggaran ini akan meningkat mengikuti peningkatan pendapatan APBD provinsi.
Sementara itu Khofifah Indar Parawansa mengatakan, penutupan pengajian menjelang Ramadhan ini diikuti berbagai elemen ibu-ibu dari Kecamatan Waru, ini tradisi mereka merupakan bagian proses iktiar Muslimat membangun keseimbangan antar urusan duniawi, dan urusan ukrowi.
"Ini mungkin tidak di sadari bahwa kedamaian dan ketentraman ketenangan di negeri ini terlahir antara lain juga munajad dan doa-doa yang iklas dari ibu-ibu yang tidak semua hidupnya berkecukupan," kata Khofifah.
Khofifah mebambahkan, keikhlasan mereka untuk mendoakan bangsanya dan pemimpinnya ini sebuah kekuatan yang di miliki oleh Indonesia melalui berbagai elemen-elemen masyarakat didalamnya adalah Muslimat NU. Karena ada waktu yang bersamaan dengan proses pemilihan gubernur atau Pilkada secara serentak. Apa yang mereka lakukan juga sekaligus mensosialisasikan bahwa ketua umumnya juga sedang mengikuti proses pilgub.
"Ini sangat membantu KPU dan Panwas karena sosialisasi itu harus masif sampai ke gresroad, sosialisasi itu tidak murah. Maka yang dilakukan oleh Muslimat NU menyampaikan pesan demokrasi, pesan Pilkada dan seterusnya ini menjadi berseiring dengan program-program yang melekat pada penyelenggara Pemilu dalam hal ini KPU dan Panwas," jelasnya Khofifah. (dtc)