Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Sejumlah mahasiswa melaporkan Ketua DPRD Sumut, Wagirin Arman ke Badan Kehormatan Dewan (BKD), Senin (30/4/2018). Tengku Suhaimi, mengaku dirinya bersama sejumlah rekannya sengaja melaporkan Wagirin. Menurutnya, ada beberapa kejanggalan dalam agenda pelesiran ketua dewan ini bersama Direksi PDAM Tirtanadi ke Prancis.
"Berdasarkan salinan undangan dari Suez yang kami terima, nama Wagirin tidak ada tertera," katanya di hadapan anggota BKD, Irwan Amin.
Suhaimi mempertanyakan mengapa Wagirin Arman bisa berangkat meski namanya tidak tercantum di undangan.
"Belum lagi Wagirin menerima uang saku dari Sekretariat DPRD. Padahal, agenda mereka ke sana itu undangan, yang dibiayai oleh Suez. Jadi kenapa menerima uang lagi dari Sekretariat DPRD," tuturnya.
Kepala Bagian Keuangan Sekretariat DPRD Sumut, Nirmaraya, Kamis (26/4/2018), mengatakan, .Ketua DPRD Sumut, Wagirin Arman pergi ke Prancis bersama rombongan pejabat PDAM Tirtanadi dengan menggunakan biaya perjalanan dinas yang dibebankan kepada Sekretariat DPRD Sumut.
"Pak Wagirin ketika pergi hanya mengambil uang perjalanan dan penginapan. Kalau biaya tiket nanti diklaim setelah dibuat pertanggungjawabannya," sebutnya.
Nirma enggan membeberkan berapa biaya yang dikeluarkan untuk membiayai perjalanan Wagirin selama di Prancis.
"Harus lihat dulu Pergub (Peraturan Gubernur) nya. Kalau keluar negeri kan hitungannya US$ (dollar). Dari DPRD hanya pak Wagirin sendiri yang pergi. Selebihnya Direksi PDAM Tirtanadi. Memang itu agendanya memenuhi undangan perusahaan air di Prancis," jelasnya.
Direktur Utama PDAM Tirtanadi Sumut, Sutedi Raharjo mengakui bahwa dirinya bersama Ketua DPRD Sumut, Wagirin Arman pergi ke Prancis. Menurutnya, kunjungan itu dilakukan guna memenuhi undangan Suez, perusahaan air nomor satu di dunia yang berdomisili di Prancis.
"Delegasi Suez sudah beberapa kali mengunjungi PDAM Tirtanadi. Jadi kunjungan tersebut merupakan kunjungan balasan," kata Sutedi Raharjo, di Medan, Jumat (27/4/2018).
Sutedi mengaku banyak hal yang bisa dipelajari dari kunjungan kerja ke Prancis itu. "Suez itu perusahaan air nomor satu di dunia. Banyak yang bisa dipelajari dari sana, mulai dari teknologi dan sebagainya," sebutnya.
Karena memenuhi undangan, dia mengaku biaya akomodasi dan penginapan ditanggung Suez. "Tidak ada pakai anggaran PDAM. Di sana kami 5 hari, Selasa (24/4/2018) sudah kembali ke Medan," ujarnya.
Sebelumnya, Wagirin Arman mengakui bahwa tiket perjalanan dirinya ke Prancis ditanggung oleh Suez. Menurut politikus Partai Golkar ini, biaya tiket kepergiannya tidak ditanggung pihak Sekretariat DPRD Sumut. Namun, ia tetap menerima uang saku selama berada di Prancis dari pihak Sekretariat DPRD.
"Tiket PP (pulang pergi) diberikan oleh Suez, itu yang mengurus pihak PDAM Tirtanadi. Saya hanya diberikan uang saku, di Prancis ada MoU yang ditandatangani oleh Suez dan PDAM, tujuannya memang itu," ujar Wagirin ketika dihubungi, Jumat (27/4/2018) malam.
Menurut Wagirin, pemberian uang saku merupakan hal yang wajar. Sebab, dirinya pergi membawa nama lembaga DPRD Sumut.
"Sampai saat ini hanya menerima uang saku, itu wajar. Sama seperti kunjungan ke luar provinsi atau ke dalam provinsi, kan ada uang saku," katanya tanpa mau merinci jumlah uang yang diterimanya.
"Memang boarding pass atau tiket pergi dan pulang saya berikan ke pihak sekretariat, karena itu bukti atau pertanggungjawaban saya pergi ke Prancis. Tapi, tidak ada uang tiket yang saya terima dari sekretariat," tukasnya.