Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Manila. Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, baru-baru ini menyebut pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-Un sebagai 'pahlawan semua orang'. Ini bertolak belakang dengan komentar Duterte sebelumnya yang menyebut Kim Jong-Un sebagai 'bodoh'.
Seperti dilansir Reuters, Senin (30/4), pujian dan komentar positif untuk Kim Jong-Un disampaikan Duterte saat berbicara dalam konferensi usai menghadiri KTT ASEAN di Singapura. Komentar ini diucapkan setelah Kim Jong-Un berjanji mengupayakan 'denuklirisasi sepenuhnya' di Semenanjung Korea, bersama Korea Selatan (Korsel).
Dalam konferensi pers, Duterte dimintai tanggapan soal pertemuan bersejarah Presiden Korsel Moon Jae-In dengan Kim Jong-Un pada 27 April. Duterte menyebut Kim Jong-Un sebagai 'idolanya' dan menyatakan dirinya akan 'menyelamati' Kim Jong-Un jika berkesempatan untuk bertemu dengannya.
Lebih lanjut, Duterte menyatakan dirinya akan mengucapkan satu hal kepada Kim Jong-Un, yakni: "Saya mengagumi Anda. Anda tahu bagaimana caranya menakar (langkah-langkahnya)."
"Sepanjang waktu, dia digambarkan sebagai orang jahat di komunitas. Dengan satu masterstroke (langkah cerdas), dia sekarang menjadi pahlawan bagi semua orang," sebut Duterte merujuk pada Kim Jong-Un.
"Dia tampak ramah, rekan yang sangat baik dan sangat mengakomodasi," imbuh Duterte, masih merujuk pada Kim Jong-Un.
Kata-kata positif Duterte soal Kim Jong-Un ini sangat berbeda dengan komentarnya tahun lalu. Sebelumnya tercatat lebih dari sekali Duterte mengkritik Kim Jong-Un terkait ambisi nuklirnya. Pada April 2017, Duterte mempertanyakan kewarasan Kim Jong-Un. Dia juga mendorong Amerika Serikat (AS) untuk menahan diri serta tidak terpancing oleh Kim Jong-Un yang disebutnya 'ingin mengakhiri dunia'.
Beberapa bulan kemudian, Duterte menyebut Kim Jong-Un 'bodoh' dan mengkritiknya karena 'bermain dengan mainan berbahaya'.
Pekan lalu, dengan sorotan internasional, Kim Jong-Un dan Presiden Korsel menyepakati tujuan bersama yaitu mewujudkan Semenanjung Korea yang 'bebas nuklir'. Dalam pertemuan itu, keduanya juga mengumumkan akan bekerja keras bersama AS dan China untuk mengakhiri Perang Korea yang berlangsung sejak tahun 1950-an dan mewujudkan perjanjian perdamaian permanen.
"Dia (Kim Jong-Un) bisa menganggap saya sebagai temannya ... Dampaknya sungguh-sungguh, sekarang hanya ada sedikit tekanan di Semenanjung Korea. Dan mungkin, hanya mungkin, kita bisa menghindari perang yang tidak akan dimenangkan siapapun," tandas Duterte. (dtc)