Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mencatat produksi rumput laut Indonesia mengalami penurunan 2 tahun terakhir sejak 2016 hingga 2017.
Kadin mencatat produksi rumput laut pada 2013 mencapai 9,3 juta ton, 2014 naik menjadi 10,1 juta ton, 2015 meningkat menjadi 11,3 juta ton. Namun, pada 2016 turun menjadi 11,1 juta ton, dan turun lagi pada 2017 menjadi 10,8 juta ton.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto berharap produksi rumput laut dapat meningkat tahun ini. Untuk mewujudkan itu, Kadin bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan sejumlah pihak terkait mengadakan diskusi pada hari ini membahas peluang usaha rumput laut yang berkelanjutan di Indonesia.
"Kami ingin agar peluang-peluang usaha rumput laut dapat ditingkatkan pengembangannya. Dengan riset dan kajian-kajian yang mendalam juga, karena Indonesia merupakan salah satu negara penghasil terbesar di dunia seharusnya memang menjadi yang terdepan untuk pengembangan komoditas rumput laut," kata di Menara Kadin, Senin (30/4).
Pihak yang hadir yakni Direktur Produksi dan Usaha Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Umi Windrani, Ketua Asosiasi Rumput Laut Indonesia (ARLI) Safari Azis, dan Ketua Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI) Rokhmin Dahuri.
Adapula perwakilan pengusaha yang kegiatan usahanya menggunakan bahan baku rumput laut, yakni dari PT Kappa Carrageenan Nusantara, PT Agarswallow, serta asosiasi dari Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi).
Dia menilai untuk meningkatkan daya saing komoditas rumput laut nasional saat ini adalah melalui keseimbangan pengembangan baik di hulu maupun hilir.
"Di hulu kita harus perhatikan pembibitan dan metode budidayanya seperti apa misalnya, lalu bagaimana upaya perlindungan pada para petani dan pembudidaya juga harus diperhatikan," jelasnya.
Sementara di sektor hilir, daya saing industri pengolahan perlu ditingkatkan agar bisa menyerap bahan baku rumput laut petani dengan baik.
"Rumput laut kita banyak diekspor, tidak ada yang salah dengan itu. Namun kita harapkan industri nasional juga bisa mengoptimalisasikan pemanfaatan rumput laut kita sendiri agar bernilai tambah," tambahnya. (dtf)