Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Ketua DPRD Sumut, Wagirin Arman mengucapkan terima kasih kepada sejumlah mahasiswa yang melaporkan dirinya ke Badan Kehormatan (BK) DPRD Sumut dalam kasus plesiran ke Prancis bersama rombongan Direksi PDAM Tirtanadi.
"Terima kasih, berarti adik-adik mahasiswa peduli dengan saya. Peduli dengan lembaga DPRD," kata Wagirin ketika dikonfirmasi, Selasa (1/5/2018).
Hanya,, politikus Partai Golkar ini mendapatkan informasi dari pihak kepolisian yang berjaga di gedung DPRD Sumut bahwa aksi mahasiswa tersebut karena ada yang menyuruh.
"Saya dapat informasi dari intel-intel yang berjaga di sini (gedung dewan). Tapi, tidak masalah. Mahasiswa memang harus seperti itu, kritis," katanya tanpa mau menyebutkan siapa sosok yang menyuruh mahasiswa itu.
Menurutnya, mahasiwa memang harus kritis dan ikut mengawasi kinerja lembaga legislatif. "Walaupun DPRD itu lembaga pengawas kinerja Pemprovsu. Kinerja DPRD juga ikut diawasi oleh masyarakat, salah satunya mahasiswa," ungkapnya.
Wagirin mengatakan, kepergiannya ke Prancis bersama Direksi PDAM Tirtanadi Sumut sesuai aturan dan mekanisme yang berlaku.
"Beda undangan untuk Direksi PDAM dan saya, terpisah undangannya. Mana mungkin izin tertulis dari Kemendagri keluar kalau tidak ada undangan," terangnya.
Di dalam surat izin tertulis tersebut, Wagirin menyebut perjalanan dinasnya ke Prancis dibebankan kepada APBD. "Karena tiket dan penginapan sudah ditanggung pihak pengundang. Saya hanya dapat uang saku dari sekretariat, tidak ada yang salah," paparnya.
Meski begitu, Wagirin mengatakan, dirinya siap untuk memberikan klarifikasi kepada BK DPRD Sumut. "Kalau diminta pasti akan saya jelaskan," ucapnya mengakhiri.
Sejumlah mahasiswa melaporkan Ketua DPRD Sumut, Wagirin Arman ke Badan Kehormatan Dewan (BKD), Senin (30/4/2018). Wagirin dilaporkan karena diduga melakukan pelanggaran kode etik terkait pelesiran ke Prancis bersama Direksi PDAM Tirtanadi Sumut.
Mewakili pelapor, Tengku Suhaimi menilai ada beberapa kejanggalan dalam agenda pelesiran Ketua DPRD Sumut itu bersama Direksi PDAM Tirtanadi ke Prancis.
"Berdasarkan salinan undangan dari Suez yang kami terima, nama Wagirin tidak ada tertera," katanya dihadapan Anggota BKD Fraksi PAN, Irwan Amin.
Suhaimi mempertanyakan mengapa Wagirin Arman bisa berangkat meski namanya tidak tercantum diundangan.
"Belum lagi Wagirin menerima uang saku dari Sekretariat DPRD. Padahal, agenda mereka kesana itu undangan, yang dibiayai oleh Suez. Jadi kenapa menerima uang lagi dari Sekretariat DPRD," tuturnya.