Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Berbagai macam cara dilakukan para buruh saat memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) yang jatuh pada 1 Mei 2018 hari ini. Ada yang turun ke jalan melakukan orasi dan menyampaikan tuntutannya kepada pemerintah. Ada juga serikat buruh yang memperingati May Day dengan bertemu dengan pemerintah seperti di Gelanggang Remaja, Jalan Sutomo, Medan dan Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP) di Jalan RS Haji, Medan.
Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) mengritik para serikat pekerja yang dalam memperingati May Day dengan bernyanyi dangdut bersama pemerintah.
"May Day itu bukan holiday (liburan). Tapi, berjuang menuntus kesejahteraan buruh. Kok caranya dengan joget-joget dan bernyanyi dangut," sindir Sekretaris FSPMI Sumut, Tony Rickson Silalahi saat berorasi di Jalan Gatot Subroto, simpang air mancur, Medan, Selasa (1/5/2018).
Menurutnya, kondisi buruh saat ini sangat memperihatikan. Sebab, kenaikan upah buruh dibatasi oleh PP 78/2017. Selain itu, pemerintah juga terlalu membebaskan tenaga kerja asing datang ke Indonesia.
Kata dia, semua pekerja yang menerima upah masuk ke dalam kategori buruh. "Polisi, TNI menerima upah dari negara yang uangnya berasal dari pajak masyarakat. Berarti namanya juga buruh," sebutnya.