Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Ratusan orang massa dari beberapa elemen buruh dan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Melawan Sumatera Utara (Geramsu) berunjuk rasa di bundaran persimpangan Jalan Gatot Subroto-Adam Malik, Medan, Rabu (2/5/2018).
Dalam orasinya, massa menuntut pemerintah untuk menghapus praktik kapitalisme dan komersialisasi dunia pendidikan yang makin marak.
"Praktik-praktik macam ini telah membuat banyak warga negara sulit mengakses dunia pendidikan," kata salah satu perwakilan massa aksi, Ikhsan Simatupang.
Menurutnya, saat ini peran pendidikan di Indonesia secara sadar telah membentuk struktur kelas sosial dan membelah-belah kelas sosial dalam dunia pendidikan. "Sekarang ada sekolah untuk orang kaya, menengah dan orang miskin," katanya.
Hal ini dibuktikan dengan perberlakuan sistem uang kuliah tunggal (UKT) yang dipayungi Permenristekdikti No.39 Tahun 2017 yang menjadi representasi penggolongan kelas sosial dalam dunia pendidikan. "Subsidi silang yang direncanakan juga cuma omong kosong, dan bukan solusi atas praktik komersialisasi dalam perguruan tinggi," ungkapnya.
Massa juga menuntut agar pemerintah segera mewujudkan pendidikan gratis, ilmiah, demokratis dan bervisi kerakyatan. "Kami juga menolak adanya tenagoa pengajar asing," teriak massa aksi.
Selain dalam sektor pendidikan, massa juga menyampaikan tuntutan ketenakerjaan yakni menghapus sistem kerja kontrak dan outsourching, cabut peraturan pemerintah tentang pengupahan dan kebijakan lain yang dinilai merugikan buruh.