Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Den Haag. Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri juga ikut memilih di ajang Pemilu. Untuk itu, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) melantik anggota Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) yang ditempatkan di luar negeri. Bawaslu pun menjelaskan hal yang jadi tantangan Panwaslu di luar negeri.
Ada 6 orang anggota Panwaslu yang nantinya mengawasi jalannya Pemilu di Den Haag, Belanda dan juga Frankfurt, Jerman, menurut keterangan tertulis KBRI Den Haag yang diterima, Kamis (3/5). Mereka adalah Putri Handayani, Arie Purwanto dan Isnawati Hidayah untuk Panwaslu Den Haag, serta Sri Nur Indrati Debus, Agnes Nirmalasari Soetanto dan Roselinda Adriana untuk Panwaslu Frankfurt.
Pelantikan dan pengambilan sumpah itu dilakukan oleh Ketua Bawaslu Abhan dan disaksikan oleh Dubes RI untuk Belanda I Gusti Agung Wesaka Puja pada Rabu (2/5) pagi waktu setempat di Den Haag. Abhan kemudian memberi sambutan singkat seusai prosesi acara.
Abhan menjelaskan bahwa pelaksanaan Pemilu Legislatif dan Presiden nantinya akan bersamaan pada 2019. Sehingga ini menjadi tantangan tersendiri bagi Panwaslu di luar negeri.
"Bagi Panwaslu Luar Negeri, tantangan tersebut menjadi warning, karena mau tak mau harus melakukan persiapan intensif demi keberhasilan Pemilu. Panwaslu Luar Negeri harus betul-betul siap menyambut tantangan tersebut," ujar Abhan.
Abhan juga mengingatkan soal minimnya sumber daya manusia Panwaslu di luar negeri. Panwaslu juga harus bisa menangkal isu SARA hingga politik uang yang bisa merebak saat pemilu berlangsung.
"Perilaku ini dapat merusak integritas Pemilu kita. Ini tantangan bagi Panwaslu agar memperkuat posisi pemilih, sehingga mereka memiliki kemampuan menolak politik uang dan mengikis habis politik SARA," tutur Abhan. (dtc)