Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Tinggal dua hari lagi, debat calon Gubernur Sumatera Utara akan berlangsung, yakni Sabtu, 5 Mei 2018, di Hotel JW Marriot, Medan. Kedua pasangan calon Edy Rahmayadi - Musa Rajekshah (Eramas) dan Djarot Saiful Hidayat - Sihar Sitorus (DJOSS) akan berhadapan guna membuktikan kemampuan mereka di hadapan publik Sumatra Utara membangun provinsi ini 5 tahun ke depan.
Menurut Sekjend Re-Lawan '98, komunitas mantan aktivis mahasiswa di era 1998, Barita Lumbanraja, dalam pernyataannya kepada medanbisnisdaily.com, Kamis (3/5/2018), ajang debat ini harus dimanfaatkan pasangan DJOSS untuk memperlihatkan bahwa mereka memang punya kecakapan lebih dari lawannya dalam membangun Sumut. Terutama oleh Djarot.
"Saya berharap baik Djarot maupun Sihar betul-betul mengeluarkan kemampuan mereka. Penguasaan masalah di Sumut, konsep solusi yang dipersiapkan, target-target pembangunan yang terukur dan tidak sekedar membuat harus bisa mereka tampilkan," tegas Barita yang merupakan mantan aktivis Unika Santo Thomas Medan.
Paparnya, selama ini karena pengalamannya menjadi kepala daerah di Blitar dan DKI Jakarta Djarot dianggap lebih berpengalaman dari lawannya, sehingga oleh publik dinyatakan layak memimpin Sumut, hal itu harus ditunjukkan. Kesempatan debat pertama ini, Djarot dan Sihar tidak boleh mengecewakan.
Harapan serupa juga disampaikan Koordinator Panggung Rakyat R '98, Konrad Helman Panjaitan. Melihat penampilan Djarot - Sihar pada acara pemaparan visi dan misi di salah satu televisi swasta beberapa waktu lalu, keduanya belum terlihat meyakinkan. Terlebih pada sisi Sihar.
Dalam hal retorika atau penyampaian pikiran-pikirannya, ungkap Konrad, Sihar ketika itu dapat dikatakan gagal meyakinkan publik. Kesannya tergagap-gagap. Padahal kemampuan berbicara dengan gaya yang menarik di hadapan rakyat merupakan faktor penting yang sangat mempengaruhi keputusan publik memilih.
"Saya melihat Sihar dalam hal meyakinkan publik akan konsep-konsep pembangunan Sumut belum bisa melengkapi Djarot, hal itu seharusnya mereka benahi," kata Konrad.
Dengan sisa waktu dua hari, Barita dan Konrad berharap agar Djarot dan Sihar mempersiapkan diri mereka sebaik mungkin. Jangan pernah mengecewakan publik Sumut sedikitpun. Kendati akan ada tiga kali debat, mulai dari yang pertama ini mereka harus bisa mencuri simpati publik. Jangan tunggu debat kedua atau ketiga.
"Yakinkan publik Sumut dengan memaparkan konsep pembangunan sebaik-baiknya, pukau masyarakat dengan retorika menarik dan kalahkan lawan, itu yang kami inginkan dilakukan Djarot - Sihar di debat nanti," kata Barita.