Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Masyarakat Sumatera Utara (Sumut) diimbau untuk tidak panik memasuki bulan Ramadan dalam beberapa hari ke depan. Pasalnya, hal itu bisa menyebabkan laju inflasi Sumut sepanjang Ramadan melonjak signifikan.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumut, Arief Budi Santoso, mengatakan, persepsi masyarakat yang selalu menganggap bahwa setiap Ramadan atau lebaran harga barang selalu naik, justru menjadi salah satu pemicu melonjaknya harga barang di pasaran.
"Masyarakat selalu panik dan menganggap akan ada kelangkaan pasokan dan kenaikan harga. Padahal belum tentu begitu," katanya, di Medan, Kamis (3/5/2018).
Persepsi itu mendorong masyarakat untuk memborong barang dalam jumlah banyak pada awal-awal Ramadhan. Kondisi itu yang justru memicu kenaikan harga.
Untuk itu, dalam menjaga inflasi menjelang dan selama Ramadhan hingga Lebaran ke depan, BI bersama tim pengendali inflasi daerah (TPID) akan fokus menjaga persepsi masyarakat. "Kami meminta masyarakat, selaku konsumen untuk tidak panik. Stok pangan sejauh ini aman," jelasnya.
Selain itu, persepsi produsen juga tetap dijaga. Pihaknya mengimbau produsen, khususnya produsen pangan untuk tidak menahan stok agar tak memicu kelangkaan yang menyebabkan lonjakan harga.
Dia mengakui, pemicu utama inflasi di Sumut adalah kelompok bahan pangan, terutama cabai merah dan beras. Dua komoditas ini akan menjadi salah satu fokus TPID dalam menjaga inflasi tetap pada sasaran yakni sebesar 3,5% plus minus 1% (yoy). "Sejauh ini, stok cabai dan beras di Sumut masih aman. Kami tetap akan menjaga stok," katanya.
Begitupun, kata dia, secara histroris inflasi selama Ramadhan memang cenderung mengalami kenaikan. Namun, pihaknya akan berupaya agar inflasi yang terjadi tak naik terlalu signifikan.
Untuk itu, dalam ranga mitigasi lonjakan harga khususnya menyambut Ramadhan dan Lebaran, BI Sumut dan TPID akan melakukan upaya pengendalian inflasi sesuai roadmap yang telah disusun. Dalam jangka pendek, upaya pengendalian difokuskan pada pengelolaan pasokan dan distribusi bahan kebutuhan pokok.