Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Sejumlah lembaga survei mengungkap selisih elektabilitas pasangan calon Gubsu/Wagubsu Edy Rahmayadi-Musarajekshah (Eramas) dengan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus (DJOSS) sekitar 10%, di mana Eramas masih unggul. Menanggapi fakta tersebut, Djarot tak risau.
"Tidak apa-apa, kan kita baru bekerja tiga sampai empat bulan. Yang namanya survei itu dinamis, kita lihat nanti akhirnya seperti apa," papar Djarot .yang dijumpai saat menghadiri deklarasi dukungan Komunitas Alumni SMA Negeri 1 (SMANSA) Medan kepada DJOSS di Pilgubsu 2018, di Medan, Kamis (3/5/2018).
Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta ini, dengan bertambahnya kelompok relawan, elektabilitas DJOSS akan terus terdongkrak naik. Diharapkan spontanitas pembentukan relawan terus terjadi.
"Kita bekerja spontan saja guna meraih dukungan. Ketertinggalan elektabilitas pasti akan memacu semua pendukung untuk bergerak. Mereka kan tidak mau kalah,", tegasnya.
Lingkaran Survei Indonesia (LSI Denny JA merilis hasil survei Pilgubsu 2018. Pasangan Eramas unggul jauh dari DJOSS. ERAMAS yang diusung PKS, PAN, Geirndra, Gokar, Nasdem dan Hanura meraih 43,3% suara, sedangkan DJOSS yang diusung PDIP dan PPP hanya memperoleh 33,3% suara, ada selisih sekitar 10%.
Lembaga riset PRC, elektabilitas DJOSS berada di angka 38,4%, selisih 10% dengan ERAMAS yang berada di angka 48,7%.