Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat rata-rata tiap tahun penjualan kendaraan roda empat di Indonesia mencapai 1,1 jutaan unit.
Dan meski perekonomian Indonesia terbilang cukup baik, diprediksi dalam beberapa tahun ke depan angka penjualan kendaraan masih akan stabil alias stagnan. Bahkan cenderung angka penjualan kendaraan roda empat tidak naik, meski popularitas ojek atau taksi online kian meningkat.
Hal ini bukan tanpa alasan pastinya, soalnya rasio kepemilikan mobil di Indonesia masih rendah. Maka, pertumbuhan penjualan mobil akan cenderung stagnan walau kini banyak kemudahan untuk bisa memiliki kendaraan.
Seperti yang disampaikan Vice President Director PT Toyota Astra Motor (TAM) Henry Tanoto di Jakarta.
Hendry mengungkapkan, taksi online tidak begitu berpengaruh terhadap penjualan mobil di Indonesia. Soalnya, bila dibandingkan antara populasi dan kepemilikan mobil, rasionya masih rendah dibanding dengan Thailand maupun Malaysia.
Namun, lanjut hendry ini akan menjadi peluang baru untuk perkembangan industri otomotif Indonesia.
"Ya kalau kami lihat prospek di Indonesia untuk industri otomotif masih baik. Karena, kepemilikan kendaraan untuk seribu populasi kan masih rendah, angka kepemilikannya baru diangka 80-90," kata Henry.
"Kalau di Thailand itu rasio kepemilikannya 250, kemudian Malaysia bisa sampai 400. Saya lihat di Indonesia itu growth-nya masih akan tinggi, karena rasio kepemilikan kendaraannya masih rendah khususnya di roda empat," kata Henry.
Hal ini juga yang membuat Henry percaya diri, bahwa masyarakat masih banyak yang membutuhkan kendaraan atau mobil.
"Jadi, kami masih percaya diri bahwa akan banyak lagi orang yang ingin memiliki kendaraan bermotor atau mobil. Ini masih sangat berpotensi," lanjutnya. (dto)