Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Film karya anak Medan "Ibu' yang meraih penghargaan dari Nepal Human Rights International Film 2018 dan Piala Citra 2017, diputar di Literacy Coffee, malam ini, Sabtu (5/5/2018).
Puluhan warga Medan terlihat santai menyaksikan film dokumenter berdurasi 73 menit ini. "Ibu" adalah karya Patar Simatupang yang diproduksi True Colours pada 2017. Film ini mengisahkan perjuangan seorang ibu hamil yang berprofesi sebagai petugas parkir.
Si ibu bekerja sebagai petugas parkir. Untuk bisa membayar jasa bidan, ia harus menabung uang recehan. Si ibu sendiri tak percaya dengan dokter dan pelayanan rumah sakit. Ia trauma karena penanganan yang lambat, anak pertamanya meninggal dunia.
"Film ini kubuat karena melihat kegigihan perempuan itu. Aku terus mengikuti beliau. Hingga satu ketika saat ia hamil, dia bilang samaku bahwa dia benci karena sedang hamil. Alasannya , ia trauma karena anak pertamanya meninggal terlambat ditangani pihak rumah sakit. Karena itu ia berjuang mengumpulkan uang untuk bisa membayar jasa bidan," aku Patar.
Namun, tambah Patar, film ini juga terinspirasi dari perjuangan hidup ibunya yang berjuang menyekolahkan mereka. Ditambahkannya film ini didedikasikan kepada ibunya.
"Kami 7 bersaudara, ketika kami remaja bapak pergi meninggalkan kami. Enggak tahu kemana. Ibu yang berjuang sendiri. Bermacam profesi dia lakukan, termasuk menjual bumbu masak, katanya. Kami sempat putus sekolah. Tapi ia tak berhenti berjuang," kata Patar yang masa kecilnya tinggal di daerah Teladan, Kota Medan ini.
Film berbahasa Indonesia dengan subtitle English ini sedang diputar secara roadshow di 9 kota di Indonesia. Di Medan sendiri film ini sudah diputar di Unimed pada 4 Mei 2018 lalu.
Patar Simatupang adalah alumnus Sastra Inggris (1991) Unimed. Ia melanjutkan studi di Vancouver Institute Of Media Arts (2000) dan di Studio 58 Langara College jurusan Writing for Motion Picture. Pada 2004 melanjutkan studi di UNBC University of Northern British Columbia. Kini ia berdomisili di Jakarta.