Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Tiang-tiang beton yang bakal jadi penopang jalan tol layang Jakarta-Cikampek sudah mulai berdiri. Banyak yang tidak tahu, ternyata konstruksi jalan tol ini dibangun menggunakan teknologi konstruksi ciptaan anak bangsa yang sempat lama tak digunakan di dalam negeri.
Teknologi yang dimaksud bernama 'Sosrobahu' yang diciptakan Tjokorda Raka Sukawati. Terakhir kali, teknologi tersebut dipakai di Indonesia sekitar tahun 1988 saat membangun jalan tol Wiyoto-Wiyono.
Setelah itu, tak ada satupun proyek pembangunan jalan layang menggunakan teknologi ini di Indonesia. Justru, teknologi Sosrobahu malah marak digunakan di negara lain seperti Malaysia hingga Filipina.
Baru sekarang, teknologi ini dipakai lagi di Indonesia. Toknologi ini akhirnya pulang kampung, setelah digunakan dalam pembangunan jalan tol layang Jakarta-Cikampek yang saat ini konstruksinya tengah berlangsung.
"Kita merasakan sekali dengan mengguanakan teknologi ini, pekerjaan konstruksi jalan tol layang jadi lebih cepat dan lebih aman buat pengguna jalan di sekitar proyek," kata Deputi General Superintendent Proyek Pembangunan Japek II Elevated, Andesit belum lama ini.
Praktisi Konstruksi Basuki Winanto mengatakan, di negara lain, teknologi ini kian masif diterapkan dalam berbagai proyek konstruksi jalan tol layang di berbagai negara.
Sebut saja, Metro Manila Skyway Stage 1 tahun 1999, Metro Manila Skyway Stage 2 tahun 2011, Metro Manila Skyway Stage 3 tahun 2015.
Ada juga proyek Ninoy Aquino International Airport Express Way di Filipina tahun 2014.
"Sejak tahun 1996, Malaysia pun menggunakan metode ini untuk membangun jalan tol di negara mereka. Hal ini menunjukkan sudah diakuinya karya anak bangsa yang berkualitas oleh dunia internasional," tambah Basuki.(dtf)