Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisbisdaily.com-Ikatan Keluarga Islam Simalungun (IKEIS) Kota Medan menyatakan kebulatan tekad untuk mendukung calon Gubernur dan wakil Gubernur Sumut nomor urut 1 Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah (Eramas) pada Pilgubsu 2018.
Penegasan dukungan ini disampaikan Ketua IKEIS Kota Medan, H Hasyim Purba melalui surat dukungan yang dibacakan dan diterima langsung Edy Rahmayadi pada kegiatan Pengajian Akbar Dalam Rangka Isra Miraj dan Penyambutan Bulan Suci Ramadhan 1439 H IKEIS-Medan, di Aula Serba Guna PUSKO Kartika ABukit Barisan, Jalan Kapten Muslim, No,189 A, Simpang Griya, Minggu (6/4/2018).
"Warga Simalungun yang tergabung dalan IKEIS insyallah siap mendukung Pak Edy bersama Pak Musa Rajekshah mewujudkan Sumut Bermartabat,"ujarnya.
Hasyim Purba juga mengingatkan agar keluarga islam Simalungun tidak Golput dan menggunakan hak pilihnya sekaligus turut mengawal jalannya pesta demokrasi Pilgubsu serta memenangkan Eramas.
Tidak hanya menyatakan dukungan, IKEIS Kota Medan juga berkesempatan menyematkan ulos dan pakai adat Simalungun kepada Edy dan istrinya, Nawal Lubis sebagai wujud kalau mereka telah menjadi bagian dari keluarga besar IKEIS.
"Kami ucapkan terima kasih kepada Pak Edy dan ibu Nawal yang bersedia hadir ditengah kesibukan yang begitu padat. Penyerahan pakaian adat Simalungun ini membuktikan kalau bapak dan ibu sebagai keluarga besar Islam Simalungun, "ujarnya.
Hadir dalam kegiatan tersebut tokoh-tokoh Islam Simalungun, sekelompok pengajian Islam Simalungun.
Edy Rahmayadi mengaku senang atas dukungan yang diberikan Ikatan Keluarga Islam Simalungun kepada Eramas. Namun yang lebih membahagiakan bisa bersilaturahmi dan bertatap muka dengan keluarga besar IKEIS.
Ia pun berharap perkumpulan adat istidat maupun marga-marga di Sumut termasuk masyarakat Islam Simalungun dapat terus dipertahankan sebagai wujud jati diri bangsa, Sumatera yang kaya akan adat isiadat, budaya dan agama.
"Saat ini kita liat telah banyak terjadinya pergeseran adat istiadat di daerah kita. Kalau dulu orang paling takut dengan hukum adat dari hukuman penjara oleh aparat penegak hukum kita. Untuk itu Adat istiadat ini harus kita kembalikan sebagai jati diri bangsa. Sumut harus kembali Bermartabat," ujarnya.