Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan korupsi merupakan musuh paling berbahaya. Hal itu dia sampaikan saat menjadi pembicara dalam seminar di Kemenristekdikti bertema 'Membumikan Pendidikan Tinggi, Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia'.
"Saya mengatakan korupsi musuh paling berbahaya, tapi kadang kadang kita tidur dengan musuh kita. Nah ini yang saya inginkan komunitas pendidikan tinggi bantu kita semua," katanya di Kantor Kemenristekdikti, Senayan, Jakarta, Senin (7/5).
Sri Mulyani bicara soal korupsi bermula dari masalah mangkraknya pembangunan perguruan tinggi yang diceritakan oleh Menristekdikti Muhammad Nasir. Sri Mulyani menilai faktor yang menyebabkan itu ada dua hal, yakni masalah perencanaan dan adanya kemungkinan korupsi di dalamnya.
"Pak Menteri Ristekdikti juga mengatakan berapa kampus yang kemarin itu mangkrak," ujarnya.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia menyebut dua faktor di atas berkaitan erat dengan tata kelolanya.
"Mangkrak ini pasti karena masalah tata kelola. karena kalau anda melakukan perencanaan dengan baik maka dia harusnya tidak mangkrak. Entah korupsi, entah salah perencanaan, entah dua duanya," lanjutnya.
Anggaran negara untuk sektor pendidikan sendiri terbilang besar. Sri Mulyani menyebut nilanya mencapai Rp 444 triliun. Maka tata kelolanya harus benar-benar diperhatikan.
"Let's say kalau saya dapat anggaran pendidikan naik lagi dari Rp 444 triliun akan naik katakanlah jadi Rp 460 triliun, apakah kita tidak seharusnya mulai memikirkan bagaimana strateginya," tambahnya. (dtf)