Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Sri Mulyani sudah dua kali menjabat sebagai Menteri Keuangan. Pertama di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dan saat ini di Pemerintahan Joko Widodo. Dua kali menjabat sebagai menteri keuangan cukup membuat Sri Mulyani frustasi. Apa penyebabnya?
Sri Mulyani mengatakan dirinya frustasi lantaran dua kali menjabat sebagai menteri keuangan, sektor pendidikan tidak menunjukkan perbaikan yang berarti. Padahal anggaran untuk pendidikan terus meningkat.
"Lucunya the only person yang sering bikin saya frustasi malah menteri keuangan, kan kebetulan menteri keuangannya sama 10 tahun yang lalu yang saya mulai dengan (anggaran pendidikan) Rp 29 triliun dan sekarang saya jadi menteri keuangan dan mengalokasikan Rp 444 triliun," katanya di Kemenristekdikti, Senayan, Jakarta, Senin (7/5).
Hal yang dianggapnya lucu hingga membuat mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini frustasi karena menyadari sektor pendidikan Indonesia masih tertinggal.
"Cerita yang saya dengar masih sama, anak-anak lulus SD tapi tidak bisa membaca, anak anak yang PISA (Program Penilaian Siswa Internasional) skornya yang terdiri dari tiga hal, membaca, matematika, dan sains, kita termasuk 63 ranking, dari 80 yang disurvei," lanjutnya.
Kenyataannya, ranking tersebut masih kalah dibanding negara tetangga. Misalnya Vietnam yang kebijakannya mirip Indonesia, di mana anggaran pendidikan dialokasikan sebesar 20%.
"Kita kalah bahkan dengan negara tetangga kita, yang sama-sama menggunakan policy 20% dari anggaran, Vietnam tapi dia bisa PISA tesnya ada di atas. Jadi saya hanya ingin mengajak para komunitas perguruan tinggi mari kita pikirkan," tambahnya. (dtf)