Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Aspek pembangunan kota secara makro harus juga berprinsip pembangunan berkelanjutan. Bila dilihat dari salah satu aspek yaitu transportasi kota, saat ini kondisi jalan-jalan utama di Kota Medan dan sekitarnya sudah berada pada tahap kondisi macet.
"Ini berdampak terhadap polusi (udara dan suara), pemborosan energi, waktu yang terbuang, biaya perjalanan menjadi mahal dan mengurangi produktivitas masyarakat," ungkap perencana transportasi kota, Kaspan Eka Putra, dalam seminar nasional bertema 'Implementasi Peran Eco Building Technology dalam Mewujudkan Pembangunan yang Berkelanjutan' yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Pembangunan Panca Budi (Unpab) Medan, aula Perpustakaan Unpad, Medan, Senin (7/5/2018) sore.
Kaspan yang juga Dosen Fakultas Sains dan Teknologi Unpab Medan ini menjelaskan, merujuk pada konsep pembangunan berkelanjutan yang dilihat dari tiga aspek, yaitu sosial, ekonomi dan lingkungan, kondisi di atas sangat bertentangan dengan aspek pembangunan berkelanjutan. Maka solusi dan strategi untuk mengatasi kemacetan tersebut adalah dengan mengurangi penggunaan kenderaan pribadi, meningkatkan penggunaan angkutan umum bersifat massal, penggunaan moda non kendaraan bermotor, seperti berjalan kaki dan menggunakan sepeda.
"Untuk mengalihkan penggunaan pribadi ke angkutan umum, perlu disediakan angkutan umum bersifat massal yang mampu memberikan pelayanan yang cepat, nyaman, terjamin, efisien, murah dan aman. Dari kriteria layanan angkutan umum bersifat massal tersebut, salah satu moda angkutan yang memenuhi kriteria adalah Light Rail Transit (LRT). Hal tersebut juga sesuai sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menegah (RPJM) Nasional, RPJM Daerah Provinsi Sumatera Utara dan Rencana Tata Ruang Mebidangro," tegas Kaspan.
Rencana pembangunan LRT Mebidangro sudah sampai tahap studi lelayakan yang saat ini sedang dibahas oleh Tim Penanggung Jawab Pelaksana Kerjasama (PJPK) Provinsi Sumatera Utara. Diharapkan dalam perencanaan LRT Mebidangro mampu menjawab konsep pembangunan berkelanjutan yang ramah lingkungan.
Seminar Nasional ini dibuka Wakil Rektor II, Dr Hj Irma Fatmawati SH.MHum. Narasumbernya Agus Sarwono, Kepala Badan Litbang Perumahan Wilayah 1 Medan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Zulfadly (praktisi) dan Kaspan Eka Putra