Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Bukan rahasia umum, mahasiswa kerap salah memilih jurusan. Celakanya, kesadaran itu sering baru muncul setelah menjalani perkuliahan. Mau mundur malu. Mau pindah jurusan dirasa tanggung. Akhirnya perkuliahan dijalani seadanya.
Faktor paling umum salah memilih jurusan itu terjadi, karena seseorang terjebak dengan jurusan-jurusan yang dianggap prestise dan keren. Padahal, banyak hal yang perlu dipertimbangkan saat akan memilih jurusan. Selain hal teknis seperti kredibilitas kampus, pergerakan pemerintah juga harus dilihat.
Hal itu dikatakan pengamat pendidikan sekaligus akademisi dari Universitas Negeri Medan (Unimed), Dionisius Sihombing kepada medanbisnisdaily.com, Selasa (8/5/2018).
Menurut dosen ekonomi ini, arah pergerakan pemerintah sangat penting dilihat. Karena biasanya pergerakan itu akan linier dengan kebutuhan tenaga kerja.
"Sekarang pemerintah sedang mengarahkan tenaga kerja yang siap pakai dalam bidang virtual atau bekerja menggunakan teknologi informasi. Hal itu sejalan dengan dunia industri yang berkembang pesat di bidang virtual," lanjut Dion.
Apalagi saat ini transaksi pasar bergerak dalam pasar maya. Artinya bidang infomasi teknologi akan sangat diminati.
Disinggung soal tenaga kerja asing, Dion mengaku, kehadiran mereka di satu sisi bisa menjadi saingan berat bagi calon-calon pencari kerja.
"Mereka akan menjadi saingan karena mereka menguasai pasar kerja yang membutuhkan keahlian-keahlian khusus. Jika sumber daya kita tidak punya keahlian tertentu, maka nantinya hanya akan jadi penonton," tukasnya.