Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Untuk memperbanyak bibit bawang merah, UPTD Benih Induk Hortikultura (BIH) Gedung Johor Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Utara (Sumut) kembali melakukan penanaman bawang merah.
"Penanaman sudah kita mulai Senin kemarin (7/5/2018), dan ini akan kita lakukan secara bertahap dengan total luas penanaman berkisar 2.500 meter persegi. Kita perkirakan penanaman selesai sebelum puasa," kata Kepala UPTD BIH Gedung Johor Bahruddin Siregar, Selasa (8/5/2018), di BIH Gedung Johor, Jalan Karya Jaya No 22, Medan.
Menurut Bahruddin, adapun bibit bawang merah yang ditanam ini adalah varietas Bima dari Brebes dengan jumlah bibit berkisar 200 - 250 kilogram (kg), dan merupakan bibit label putih.
"Sumber bibit yang kita gunakan ini merupakan hasil panen yang ditanam sebelumnya atau Januari 2018 lalu. Dimana, sumber awal bibitnya diperoleh dari Balai Penelitian Sayur (Balitsa) Bandung, Jawa Barat dan merupakan bibit penjenis atau label kuning," jelasnya.
Menurut Bahruddin, dari penanaman bawang merah label kuning itu dihasilkan lah bibit bawang merah label putih.
"Jadi yang kita tanaman ini adalah bibit bawang merah label putih atau benih dasar dan hasil panennya nanti label ungu atau benih pokok," ujarnya.
Dari label ungu itulah nantinya akan dihasilkan bawang merah label biru atau benih sebar. Dimana, bibit dengan label biru itulah yang ditanam petani untuk memproduksi bawang merah konsumsi.
Sedangkan bibit label kuning, putih dan ungu itu untuk memproduksi bibit. Umumnya kata Bahruddin, budidaya bibit bawang merah label kuning dan putih itu masih dilakukan di tingkat peneliti atau lembaga pemerintahan.
"Sementara bibit label ungu, umumnya ditanam di tingkat petani penangkar untuk memproduksi bibit label biru," jelas Bahruddin.
Sumut, kata dia, sudah seharusnya dapat mandiri dalam pengadaan bibit bawang merah. Namun, sejauh ini petani belum begitu tertarik untuk mengembangkannya dalam skala luas.
Padahal potensi bawang merah ini cukup besar mengingat, beberapa varietas bawang merah dapat tumbuh baik di daerah dataran rendah seperti kota Medan.
"Mungkin karena kurang sosialisasi atau bibit yang sulit diperoleh sehingga membuat petani malas mengembangkannya. Tapi kita berharap, dengan budidaya bawang merah yang kita lakukan ini kebutuhan bibit di Sumut dapat terpenuhi. Dengan begitu petani pun bergairah menanam bawang merah," kata Bahruddin.
Selama ini kata dia, Sumut masih bergantung pada Jawa untuk memperoleh benih bawang merah.
"Itulah yang membuat harga bibit bawang merah me jadi mahal karena berat di ongkos," terang Bahruddin.
Dikatakannya, dalam tahun ini juga pihaknya akan menanam bawang merah seluas satu hektare untuk memproduksi bibit.