Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Kuala Lumpur. Warga Malaysia berbondong-bondong mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) di berbagai wilayah untuk menggunakan hak pilih mereka. Warga akan memilih antara koalisi pimpinan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak dengan koalisi oposisi yang dipimpin Mahathir Mohamad.
Seperti dilansir Reuters, Rabu (9/5), koalisi Barisan Nasional (BN) yang dipimpin PM Najib diperkirakan akan memenangi pemilu, meski mendapat perlawanan kuat dari oposisi yang dipimpin Mahathir, mantan mentornya.
Di bawah sistem first-past-the-postyang berlaku di Malaysia, setiap partai atau koalisi partai yang mendapat jumlah kursi mayoritas dalam parlemen akan memenangi pemilu. Para pengamat meyakini koalisi BN masih mampu mendominasi parlemen meskipun pemimpinnya terjegal skandal mega korupsi sejak tahun 2015 dan menghadapi kemarahan publik atas biaya hidup yang tinggi.
"Saya pikir sekarang, situasinya tampak menguntungkan BN, karena mereka mampu meraup suara dari wilayah Malaysia bagian timur," sebut akademisi Malaysia pada S Rajaratnam School of International Studies di Singapura.
"Namun, margin yang kita bahas akan sangat kecil," imbuhnya.
Pemungutan suara telah dibuka pada Rabu (9/5) pagi pukul 08.00 waktu setempat dan akan ditutup pukul 17.00 waktu setempat.
Ada sekitar 8.253 tempat pemungutan suara (TPS) yang disediakan oleh pemerintah Malaysia. TPS dididirkan di berbagai lokasi seperti sekolah dan aula serbaguna.
Tercatat setidaknya 14.449.200 orang dari total 14.940.624 pemilih terdaftar akan menggunakan hak suaranya hari ini. Sisanya merupakan pemilih yang telah memilih lebih awal dan memilih melalui pos.
Warga Malaysia tampak berbondong-bondong mendatangi TPS di dekat tempat tinggal mereka. Beberapa rela mengantre untuk menggunakan hak suara mereka.
"Ini hari besar bagi Malaysia karena inilah saatnya kita memutuskan masa depan kita," sebut warga Malaysia yang berprofesi sebagai cardiologist, Dr Hasri Samion (57). (dtc)