Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Koalisi oposisi Pakatan Harapan yang dipimpin Mahathir Mohamad menang di Pemilu Malaysia. Partai Gerindra melihat hal tersebut sebagai pertanda baik untuk Indonesia.
"Keberhasilan Mahathir Mohamad memenangkan pemilihan umum di Malaysia tidak terlepas dari sikap konsisten melawan ketidakadilan yang terjadi di negeri jiran tersebut," ungkap Waketum Gerindra Ferry Juliantono kepada wartawan, Kamis (10/5).
Ferry menyebut Mahathir belakangan banyak menyoroti soal investasi China dan penggunaan tenaga kerja asing di Malaysia. Itu, menurutnya, juga tengah terjadi di Indonesia.
"Dia menyebut gejala seperti negara di dalam negara. Hal ini juga terjadi di Indonesia, yang masyarakat menganggap bahwa kebijakan penggunaan tenaga kerja asing, khususnya dari China, merugikan tenaga kerja Indonesia serta mengancam generasi muda nanti," kata Ferry.
"Jadi saya yakin apa dikhawatirkan oleh Mahathir juga dikhawatirkan kita dan rakyat Malaysia mendukungnya," imbuhnya.
Ferry pun mengklaim saat ini semangat ganti presiden sudah bergelora di Indonesia. Hasil pemilu Malaysia dinilai akan juga terjadi pada Pilpres Indonesia 2019.
"Di Indonesia, semangat ganti presiden didukung rakyat. Insyaallah oposisi di Indonesia juga menang," ucap Ferry.
Untuk pertama kali dalam 60 tahun, koalisi Barisan Nasional kalah dalam pemilu Malaysia. Koalisi oposisi Pakatan Harapan yang dipimpin Mahathir Mohamad menang secara mengejutkan dalam pemilu ke-14 yang digelar Rabu (9/5) kemarin.
Mahathir, yang kini berusia 92 tahun, berhasil mengalahkan koalisi Barisan Nasional yang kini berkuasa dan dipimpin Perdana Menteri Najib Razak. Mahathir mencapai kemenangan yang dianggap tidak mungkin terjadi oleh banyak pihak.
Semakin ironis karena, dalam pemilu ini, Mahathir mengalahkan UMNO, yang pernah dipimpinnya selama dua dekade. Mahathir keluar dari UMNO pada 2016 dan membentuk partai baru bernama Parti Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM). Dia berkoalisi dengan mantan rival politiknya, Anwar Ibrahim, yang juga tokoh oposisi ternama Malaysia untuk melengserkan PM Najib.(dtc)