Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Belawan. Setelah sepekan lebih tertunda bersandar di Pelabuhan Belawan, kapal MV Vinaship Pearl berbendera Vietnam bermuatan 22.000 ton beras impor asal Vietnam milik Perum Bulog akhirnya bersandar di dermaga 108 Pelabuhan Ujung Baru Belawan, Kamis (10/5/2018) sore sekira pukul 15.00 WIB.
Asisten Manajer Hukum dan Humas Pelindo 1 Cabang Belawan Mufthirakhman kepada Medanbisnisdaily.com melalui sambungan selular, Kamis (10/5/2018) mengatakan, setelah lego jangkar sejak Kamis (2/5/2018) di perairan Lampu I Belawan, KM MV Vinaship Pearl bermuatan 22.000 ton beras impor asal Vietnam milik Perum Bulog akhirnya bersandar di dermaga 108 Pelabuhan Ujung Baru Belawan.
“Komoditas kebutuhan pokok impor itu dibongkar dengan sistem truk lossing,” kata Alung demikian juru bicara Pelindo 1 Cabang Belawan itu biasa disapa.
Setelah dokumen impornya lengkap, Rabu (9/5/2018), kemudian pihak pelayaran dalam hal ini PT Taruna Cipta Kencana mengajukan permohonan sandar kapal ke Pelindo 1 Cabang Belawan dan oleh pihak Pelindo Belawan diberikan izin bersandar di dermaga 108 Pelabuhan Ujung Baru Belawan untuk melakukan aktivitas bongkar muat.
Humas Perum Bulog Divre Sumut Karni membenarkan KM Vinaship Pearl bermuatan 22.000 ton beras impor asal Vietnam milik Bulog telah bersandar di Pelabuhan Belawan setelah sempat tertunda akibat belum lengkanya dokmen impornya. “Beras impor tersebut ditimbun di gudang Bulo Mabar dan Jalan Jemadi Medan,” kata Karni.
Menurut Karni, beras impor tersebut diperuntukkan untuk stok nasional guna memperkuat stok yang ada di gudang sekarang ini guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya musim elnino. Menurutnya, stok beras Sumut hingga Lebaran aman. “Stok beras yang ada sekarang sebanyak 20.000 ton sudah menjamin kebutuhan beras hingga Lebaran aman. Apalagi ditambah dengan masuknya 22.000 ton beras impor asal Vietnam bongkaran KM Vinaship Pearl”katanya.
Sebelumnya diberitakan, KM Vinaship Pearl berbendera Vietnam bermuatan 22.000 ton beras impor jenis broken 15% terkatung-katung sejak Kamis (2/5/2018) di perairan Lampu I atau sekitar 12 mil dari Pelabuhan Belawan karena dokumen impornya belum lengkap.
Akibatnya skedul keluar masuk kapal di Pelabuhan Belawan menjadi terganggu karena dermaga 108 Pelabuhan Ujung Baru Belawan yang sudah disediakan sebagai tempat bongkar muat beras impor terpaksa dibiarkan kosong atau tidak iizinkan disandari kapal lain karena komoditas yang diangkut kapal adalah kebutuhan pokok yang harus diutamakan masuk.