Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Batubara. Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kalautan dan Perikanan (KKP) RI menyerahkan sejumlah bantuan kepada nelayan yang berada di sekitar Batubara. Bantuan yang diserahkan yaitu kapal 5 GT sebanyak 10 unit dan alat penangkapan ikan sebanyak 2 paket yang diserahkan kepada sejumlah koperasi nelayan.
"Hari ini kita serahkan bantuan 10 unit kapal kepada nelayan di Batubara. Kenapa cuma 10 kapal, karena cuma ini yang ada koperasinya, Syarat Kementerian cuma yang punya koperasi," kata Direkur Jenderal Perikanan Tangkap KKP, Syarif Wijaya, di Pelabuhan KPLP Pangkalan Dodek, Desa Nenas Siam, Kecamatan Medang Deras, Jumat (11/5/2018).
Ia mengatakan, Kementerian Kelautan dan Perikanan akan memberikan bantuan kepada koperasi nelayan, bukan perorangan. Untuk itu, kepada nelayan di Batubara segera membentuk koperasi sebagai wadah para nelayan. Bantuan yang akan diberikan berupa kapal, alat tangkap dan permodalan bagi nelayan.
"Mari segera bentuk koperasi nelayan. Karena dengan koperasi akan dapat bantuan dari Kementerian. Bantuan Kapal, alat tangkap termasuk permodalan. Kita ada modal untuk membiayai simpan pinjam nelayan. Jadi jangan pinjam lagi dengan tengkulak. Pinjam ke koperasi saja," katanya.
Dikatakannya, Menteri Kalautan dan Perikanan sudah menyiapkan 3 pilar untuk membangun sektor ini yaitu kedaulatan, keberlanjutam dan kesejahteraan. Untuk kedaulatan sudah dilakukan yaitu dengan mengusir dan membakar kapal asing yang mencuri ikan diperairan Indonesia.
"Sampai saat ini ada 363 kapal sudah ditenggelamkan. Dampaknya luar biasa, Laut yang selama ini dipakai kapal asing curi ikan. Kondisinya saat ini sudah pulih diantaranya laut Maluku dan laut Natuna," ujarnya.
Untuk laut bagian Sumatera kondisinya belum pulih. karena masih banyak alat tangkap yang dilarang masih beroperasi. Di Jawa sebagian nelayan sudah merubah alat tangkap yang ramah lingkungan. Sehingga laut Jawa bertahap kondisinya sudah mulai pulih.
"Sekarang tugas kita bersama agar laut Sumatera dikembalikan potensi ikannya seperti zaman dahulu. Kapal trawl yang merusak lingkungan harus kita larang, kita ingatkan untuk segera diganti alat tangkapnya," imbuhnya.