Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Calon Gubernur Sumut Djarot Saiful Hidayat menghadiri Rakorwil I dan Pelantikan Pengurus DPW Asosiasi Kelompok Usaha Rakyat Indonesia (Akurindo) Sumatera Utara di Hotel Le Polonia Medan, Jumat (11/5/2018).
Pada kesempatan itu, Djarot yang juga pembina Akurindo Sumut itu berbicara soal kekayaan alam luar biasa yang dimiliki Sumut, baik di sektor pertanian, pariwisata, perikanan dan lainnya.
"Seluruh potensi ini jika diorganisir dan dikelola dengan profesional akan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat," ujar Djarot
Dia mengatakan sudah merasakan buah-buahan yang ada di Sumut yang merupakan hasil pertanaman masyarakat biasa, namun kualitasnya luar biasa.
Calon Gubernur Sumut yang berpasangan dengan Sihar Sitorus itu mengatakan, kalau ada yang mengorganisir semua buah-buahan Sumut untuk diekspor, maka sektor pertanian akan maju, sektor ekonomi akan bergairah.
"Apalagi letak geografis Sumut strategis dan pemerintah pusat, dalam hal ini Presiden Jokowi, memberikan perhatian khusus untuk Sumut," sebut mantan Gubernur DKI Jakata itu.
Djarot mengungkapkan pengalamannya saat memimpin di Kota Blitar, tidak pernah sekalipun menyajikan buah impor atau makanan siap saji di rumah dinas maupun dalam acara-acara resmi di lingkungan Pemko Blitar.
"Kau harus makan apa yang ditanam petani sendiri. Buah-buahan di Sumatera Utara itu melimpah. Mohon maaf saya tidak anti produk import, tapi kalau ada di sini, buat apa beli produk impor," ucapnya.
Ia mencontohkan durian Simentega dari Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), kualitas luar biasa, harga Rp 25.000 per gandeng.
Belum lagi potensi wisata, seperti pantai Sorake di Teluk Dalam Kepulauan Nias, memiliki keindahan luar biasa. Kemudian, wisata buatan seperti wisata kuliner juga bisa dikembangkan.
"Nah, harapan kita Akurindo mengorganisir seluruh potensi-potensi yang ada supaya ada kerinduan," tukas Djarot selaku pembina Akurindo.
Pada kesempatan itu, Djarot mengungkapkan, bagaimana tugas utama pengurus DPW untuk mengibarkan kepengurusan di 33 kabupaten/kota di Sumut, membina pelaku UMKM agar usahanya maju dan mereka rindu untuk berkelompok.
Sedangkan pemerintah sebagai regulator akan hadir memfasilitasi pelaku usaha kecil menengah untuk mendapatkan bantuan permodalan. "Kalau bisa diusahakan bantuan modal tanpa bunga. Tapi ya bergulir, supaya yang lain ikut merasakan," ujarnya.
Kemudian, memberikan perlindungan agar para pelaku UMKM tidak sampai kalah bersaing dengan perusahaan-perusahaan raksasa. "Kalau UMKM ini dilepas akan habis digilas perusahaan-perusahaan raksasa," tandasnya.
Di akhir sambutannya, Djarot berharap agar Akurindo menjadi pelopor, membangun kemandirian ekonomi, menjadi inspirasi bagi daerah lain.
Acara pelantikan tersebut ditandai penyerahan pataka dari Ketum Akurindo Emil Muis kepada Ketua DPW Akurindo Sumut Ir Riris Sihombing.
Asosiasi Kelompok Usaha Rakyat Indonesia adalah asosiasi yang dibentuk dengan tujuan untuk menumbuhkembangkan UMKM dengan tema memperkuat dan membangun jaringan UMKM dengan semangat gotong.