Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Kuala Lumpur. Perdana Menteri (PM) Malaysia, Mahathir Mohamad, mengungkapkan keinginannya agar penyelidikan skandal mega korupsi 1Malaysia Development Berhad (1MDB) dibuka kembali. Penyelidikan skandal ini ditutup di bawah pemerintahan eks PM Najib Razak yang diduga terlibat.
"Ini persoalan yang rumit, melibatkan banyak orang dan melibatkan banyak keputusan," ucap Mahathir dalam konferensi pers terbaru di Wisma Yayasan Selangor, Petaling Jaya, seperti dilansir media lokal The Star, Sabtu (12/5).
Mahathir menyebut skandal 1MDB melibatkan praktik pencucian uang, yang juga diselidiki beberapa negara, termasuk Amerika Serikat (AS). Menurut Mahathir, negara-negara yang tengah menyelidiki skandal 1MDB perlu dihubungi terlebih dulu sebelum penyelidikan dibuka kembali di Malaysia.
"Kita perlu mendapatkan data untuk mengetahui apa yang terjadi pada uang 1MDB," sebutnya.
"Akan butuh waktu, tapi kita ingin bertindak sesegera mungkin, terhadap informasi sekecil apapun yang akan membenarkan dilakukannya aksi seperti penahanan, penangkapan, bahkan penegakan hukum," imbuh Mahathir.
"Prioritas kita adalah mendapatkan kembali uang 1MDB," tegas Mahathir. "Kita akan melihat laporan mana yang 'dikubur' dan yang 'tidak dikubur'," ujarnya lagi.
Dalam konferensi pers ini, Mahathir juga menyatakan dirinya telah memerintahkan kepolisian untuk mencabut segel Official Secrets Act (OSA) pada laporan audit 1MDB. Segel OSA ditempatkan pada laporan audit itu oleh Auditor Negara Ambrin Buang, sehingga laporan itu tidak pernah dibahas oleh parlemen Malaysia meskipun telah diajukan ke parlemen pada April 2016.
"Saya rasa saya sudah memberikan instruksinya. Laporan itu harus diserahkan kepada saya. Saya harus mempelajarinya untuk mempertimbangkannya kembali," ucap Mahathir.
Dalam skandal 1MDB, Najib diduga menerima aliran dana US$ 681 juta ke rekening pribadinya. Dana itu dicurigai berasal dari 1MDB. Najib telah membantah tudingan ini. Pada Januari 2016, Jaksa Agung Apandi Ali menyatakan Najib bersih dari skandal 1MDB. Saat itu, Apandi Ali menyebut dana US$ 681 juta yang masuk ke rekening Najib merupakan donasi keluarga Kerajaan Arab Saudi dan sebagian besar dana telah dikembalikan.
Dalam konferensi pers terbaru, Mahathir menyatakan bahwa Apandi Ali dicopot dari jabatannya. Mahathir sebelumnya menyebut Apandi Ali menyembunyikan bukti pelanggaran hukum terkait skandal 1MDB. Apandi Ali telah menyangkal tudingan itu. (dtc)