Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Surabaya - Salah satu korban meninggal teror bom di Surabaya merupakan seorang anak. Korban meninggal saat dirawat di rumah sakit. Anak itu bernama Vincensius Evan, warga Jalan Barata Jaya.
Bocah 11 tahun itu turut menjadi korban ledakan bom di Gereja Santa Maria Tak Bercela (SMTB). Evan meninggal saat dirawat di Rumah Sakit Bedah Surabaya.
"Satu meninggal dunia atas nama Vincensius Evan, umur 11 tahun," ujar Direktur RS Bedah Surabaya Priyanto Suwasono kepada wartawan, Minggu (13/5).
Priyanto mengatakan begitu datang, Evan langsung mendapat penanganan. Namun saat dalam penanganan, nyawa siswa yang baru saja selesai mengikuti ujian SD itu tak tertolong. Priyanto menyebut Evan mengalami luka karena sepihan logam dan perdarahan dari dalam serta benturan.
"Jenazah Evan kini sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk diidentifikasi," kata Priyanto.
Priyanto menambahkan adik Evan yang berumur 8 tahun juga turut menjadi korban bom. Adik Evan bernama Nathanael yang duduk di kelas 2 itu kini sedang dirawat intensif di ICU RS Bedah Surabaya.
Selain dua korban tersebut, Priyanto mengatakan bahwa RS Bedah Surabaya menerima 16 korban bom Gereja Santa Maria Tak Bercela (SMTB). Setelah dirawat dan distabilkan, sejumlah pasien dirujuk ke beberapa rumah sakit.
Pasien yang dirujuk adalah Junaedi ke RS Bhayangkara Polda Jatim, Ari Setiawan dan Mulyono ke RSAL dr Ramelan, Sutanto dan Evelyn ke RS Siloam. Sementara sisa pasien lain masih terus mendapat perawatan.