Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Sedikitnya seratusan orang menghambur tawa berulang hampir sepanjang satu jam, di ruang Gedung Utama Taman Budaya Sumatera Utara (TBSU), Jalan Perintis Kemerdekaan No. 33 Medan, Sabtu (12/5/2018).
Itu terjadi saat mereka nonton pergelaran teater-katanya teater tradisi – diberi judul, “Datuk Pilah”, karya Ahmad Badren Siregar SPd
disutradarai M. Raudah Jambak SPd.
Sayang, tawa berulang itu setelahnya sekadar membuahkan lelah. Ya, menonton “Datuk Pilah” berbuah lelah, karena tawa yang membahana
berulang itu sekadar hasil pancingan sesuatu yang dilucu-lucukan. Maklum sajalah, daripadanya minus manfaat teater yang secama umum
sebagai sarana pendidikan karakter, emosi dan sosial.
Padahal, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut Dr Ir Hidayati MSi saat berpidato sebelum membuka acara menyatakan harap, hendaknya teater di
Sumut bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
Untuk itu, dia menekan agar berbagai pihak mulai para guru sekolah, pemilik teater atau sanggar teater harus bersinergi. “Juga para seniman saya harapkan kita dukung untuk mengembangkan teater, baik di sekolah, apa pun itu bentuknya, bagaimanapun kualitasnya,” katanya.
Satu hal, pergelaran teater bagian dari program kegiatan TBSU dengan para pemeran terdiri Ibnu Hajar, Abe, Badren, Marvenas, Akber, Gusmala Yanti, Munir Nasution, Daffa, Ryanza, Syahdi Azhari, Satria, Boy Pratama, Ayu Syahrir, Raffa Revanza, Shefa Clarissa itu tetap pantas diberi apresiasi. Semoga ke depan akan lebih baik.