Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Surabaya. Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengungkap aksi teror di Jawa Timur dalam dua hari terakhir dilakukan oleh jaringan JAD sel Surabaya yang dipimpin oleh Dita.
Bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya pada Minggu (13/5) pagi dilakukan oleh satu keluarga yang dipimpin Dita dengan istri dan empat orang anaknya. Dita ini adalah pimpinan JAD sel Surabaya. Kemudian pada malam harinya ada ledakan di Rusunawa Wonocolo Sidoarjo di hunian milik Anton.
"Pelaku Anton ini merupakan teman dekat saudara Dita pelaku bom bunuh diri di Gereja di Jl Arjuna. Mereka aktif berhubungan dan pernah berkunjung ke lapas napi terorisme tahun 2016," kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian dalam konferensi pers di Mapora Jatim, Senin (14/5).
Bom yang sedang dipersiapkan Anton meledak sebelum penyerangan. Bom yang ada di rusunawa Anton mirip dengan bom yang belum sempat meledak di gereja Surabaya. Anton bersama istri dan seorang anaknya meninggal sedangkan tiga anaknya selamat masih dirawat di RS Siti Khadijah Sidoarjo.
Pada Senin pagi ini ada ledakan lagi di Mapolresta Surabaya. Dua motor yang membawa lima orang satu keluarga diledakkan di halaman Mapolresta Surabaya. Akibat kejadian ini ayah, ibu dan dua anak meninggal, satu anak lagi yang masih kecil selamat karena terlempar.
"Empat orang meninggal tapi anak itu terlempar masih selamat," kata Kapolri.
Akibat aksi teror ini empat orang polisi dan enam warga jadi korban luka-luka. Kapolri mengungkap aksi ini dilakukan kelompok yang sama.
"Yang jelas kelompok ini bagian yang sama dari kelompok Dita," tegasnya.
"Yang nanya kenapa aksinya di Surabaya? ya karena mereka mengusasi daerah ini. Kenapa mereka melakukan ini karena pimpinan mereka di Jawa Timur ditangkap, selain Aman Abdurrahman ditahan di Mako Brimob juga karena instruksi dari isis sentral yang terdesak," pungkasnya. (dtc)