Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Langkat. Mentimun Aceh, atau yang lazim dinamakan petani, timun suri, hadir di pasar memang disaat bulan suci Ramadan. Karena buah yang satu ini hanya disukai konsumen saat datangnya musim puasa setiap tahunnya. Karenanya, kalangan petani menanamnya satu setengah bulan sebelum tiba bulan Ramadan.
Timun suri jika masak, harum aromanya, sehingga mengundang selera untuk disantap waktu berbuka puasa. Hanya,, buah ini tidak terasa manis, hanya hambar dan lemak, sehingga, mengolahnya harus dicampur gula dan santan kelapa. Telebih lagi dikonsumsi dalam keadaan dingin dengan dicampur es.
Nah, pantauan medanbisnisdaily.com Selasa (15/5/2018), timun suri saat ini mulai terlihat bergantungan di lapak-lapak pedagang di pinggiran jalan, maupun di meja-meja buah di pasar tradisionil.
Harganyapun murah dan terjangkau, yakni Rp 8.000-Rp 10.000/buah.
"Kalau saya jual eceran Rp 8.000-Rp 10.000/buah, dan kalau saya jual ke meja-meja buah Rp 5.000/buahnya, karena di meja buah di Pangkalanbrandan saya juga yang mengisi"," kata Hery, pedagang timun suri di pinggiran Jalinsum Desa Paluh Manis, Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat, Selasa (15/5/2018).
Harga timun suri di tingkat petani.hanya Rp 2.000-Rp 3.000/buah. "Kami jual ke pedagang penampung hanya Rp 2.000-Rp.3.000/buahnya", sebut Katimin, petani timun suri di kawasan.Babussalam Kecamatan Padang Tualang, Langkat.