Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo angkat bicara soal dampak ledakan bom di Surabaya beberapa hari lalu dan dampaknya ke nilai tukar rupiah. Agus menyebutkan pengaruh aksi teror tersebut ke nilai tukar rupiah tidak terlalu signifikan.
"Selama ini pengaruh terkait terorisme sifatnya hanya minimum, tapi tentu ada pengaruhnya tapi selama ini pengaruhnya minimum," kata Agus di Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Selasa (15/5).
Nilai tukar dolar AS saat ini berada di level Rp 14.015 atau menembus level di atas Rp 14.000. Penguatan dolar AS disebabkan oleh pernyataan Menteri Perdagangan AS terkait penyesuaian tarif impor baja.
"Amerika kelihatan USD menguat antara lain didukung dengan pernyataan Menteri Perdagangan Amerika yang akan melakukan peninjauan terhadap tarif impor daripada steel," tutur Agus.
Meski demikian, Agus memastikan kondisi ekonomi Indonesia dalam keadaan baik. Pelemahan rupiah terhadap dolar AS juga dirasakan mata uang negara lain, bahkan ada yang lebih dalam.
Selain itu, kondisi geopolitik suatu negara juga ikut mempengaruhi mata uang sebuah negara. Terpilihnya Perdana Menteri (PM) baru di Malaysia juga bisa mempengaruhi negara lain di kawasan termasuk Indonesia.
"Ada Perdana Menteri baru dan dampaknya ke mata uangnya dinamis itu ada pengaruhnya ke Indonesia, tetapi ketika di Malaysia menempatkan Menteri Keuangan yang kredibel kemudian pejabat-pejabat yang kredibel dijadikan advisor membuat kondisi Malaysia stabil dan Indonesia sebagai negara di kawasan juga lebih stabil," tutur Agus.(dtf)