Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini masih berada di zona negatif merespons laporan BPS soal neraca dagang RI yang defisit. RI defisit US$ 1,63 miliar di April 2018.
Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah kembali menguat. Dolar berada di level Rp 14.080, naik dari tadi pagi Rp 14.030.
Pada perdagangan preopening, IHSG berkurang 57,078 poin (0,98%) ke level 5.780,878. Indeks LQ45 turun 14,300 poin (1,54%) ke level 920,931
Membuka perdagangan, Rabu (16/5), IHSG turun 52,606 poin (0,90%) ke level 5.785,510. Indeks LQ45 turun 13,283 poin (1,42%) ke level 922,087.
Pada pukul 09.15 waktu JATS, IHSG masih berada di zona negatif dengan penurunan 55,054 poin (0,95%) ke level 5.782,101. Indeks LQ45 turun 13,901 poin (1,39%) ke level 922,330.
Pelemahan IHSG dipicu minimnya sentimen positif yang ada ditambah adanya sentimen negatif teror bom dan laporan BPS yang menyebut RI defisit neraca perdagangan April 2018.
Neraca perdagangan RI pada April 2018 mengalami defisit US$ 1,63 miliar. Ekspor tercatat US$ 14,47 miliar, sementara impornya US$ 16,09 miliar.
"Neraca perdagangan di luar ekspektasi defisit US$ 1,63 miliar," kata Kepala BPS Suhariyanto di Gedung BPS, Selasa (15/5/2018).
Neraca perdagangan RI bulan Maret lalu sudah membaik. Sayangnya, pada April ini kembali defisit karena impor yang tumbuh tinggi.
"Pada Maret membaik, April ini defisit karena impor yang sangat tinggi. Maka dibutuhkan perhatian. Ini defisit karena dari migas US$ 1,13 miliar, non migasnya US$ 495,6 juta," ungkapnya. (dtf)