Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Melemahnya indeks bursa di Dow Jones menyeret pelemahan di sejumlah indeks bursa global termasuk juga dengan IHSG pada pembukaan perdagangan Rabu, (16/5/2018).
Analis Lotus Andalan Sekuritas, Gunawan Benjamin, mengatakan, pelemahan indeks bursa global dipicu oleh kenaikan imbal hasil surat hutang yang ada di AS menyentuh level tertingginya di 3.09%.
"Kenaikan Yield tersebut membuat investor lebih banyak memburu US dolar dibandingkan dengan mengincar aset dalam bentuk lain," katanya.
Pelemahan IHSG sejauh ini tercatat minus 1,3% dibanding penutupam perdagangan kemarin. Diikuti dengan memburuknya kinerja mata uang rupiah yang melemah kembali di atas 14.000/dolar AS, bahkan sempat menyentuh 14.100/dolar.
Kinerja pasar keuangan global sepertinya masih akan terus terbebani dengan tekanan oleh ketidakpastian ekonomi global khususnya terkait dengan ekspektasni kenaikan suku bunga dolar AS.
Sejauh ini pasar kembali berekspektasi bahwa suku bunga acuan dolar AS diperkirakan akan kembali mengalami kenaikan setelah data retail sales di AS dirilis naik sesuai ekspektasi sebesar 0.3%. Membaiknya data tersebut membuat pasar semakin yakin bahwa Bank Sentral AS akan kembali menaikkan suku bunganya dalam waktu dekat.
"Di sisi yang lain, sentimen memburuknya defisit neraca perdagangan Indonesia juga menjadi penekan kinerja pasar keuangan kita," jelasnya.
Tekanan defisit yang besar tersebut walaupun memiliki efek positif dalam jangka panjang, namun saat ini sangat mengganggu kondisi pasar keuangan kita. "Dalam sentimen dalam negeri kita berharap BI bisa mengimbangi tekanan pasar keuangan saat ini dalam Rapat Dewan Gubernur minggu ini," pungkasnya.