Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Surabaya. Hingga hari ini, Kamis (17/5) tercatat masih ada tiga korban bom gereja yang dirawat di RS Katolik St. Vincentius a Paulo (RKZ), Jalan Diponegoro, Surabaya.
Ketiganya antara lain Fenny Suryawati (34), jemaat Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS); Agus (28), jemaat Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS); dan Sonia Adina (23), jemaat Gereja Santa Maria Tak Bercela.
Dari ketiga pasien tersebut, Sonia disebut sudah bisa dibawa pulang oleh keluarganya.
"Untuk ibu Sonia suudah baik dan dalam kondisi yang stabil," ungkap dr Agung, humas RKZ , Kamis (17/5).
Namun lain halnya dengan dua pasien lainnya. Agung mengatakan, Agus dan Fenny masih harus menjalani operasi pembersihan luka bakar yang kedua kalinya.
Menurut suami Fenny, Erwin, ia mendapatkan penjelasan bahwa itu adalah prosedur rutin mengingat kulit memiliki bermacam-macam lapisan.
"Dokter memberitahukan jika operasi pembersihan luka juga untuk menghindari infeksi dari luka bakar yang terpapar zat kimia bom maupun tanah tanah yang melekat di kulit saat bom meledak, karena itu tindakan operasi harus diambil," kata Erwin.
Tak hanya itu, dari pantauan, hingga tadi malam masih terlihat banyak warga dan kerabat yang hadir untuk memberikan dukungan kepada pada pasien korban bom gereja.
Bahkan beberapa di antaranya tidak mengenal korban, namun ingin ikut memberikan dukungan dan doa. "Ini saya dari Malang, tidak kenal sama korban. Kebetulan lagi di Surabaya dan mengetahui di RKZ jadi saya datangi. Yah sebisanya menyemangati keluarga dan memberikan doa untuk kesembuhan saudara Agus dan Fenny ya," ujar penjenguk bernama Sulistyawati (31), warga Pandanwangi Blimbing, Malang.
Senada dengan Sulistyawati, Darmono yang mengaku dari Wonoayu Sidoarjo juga mengajak istrinya untuk menjenguk serta memberikan dukungan agar korban bom gereja yang dirawat di ICU RKZ itu segera pulih.
"Ini kan aku dan bojoku ini yah datang dari Wonoayu. Yah untuk memberikan semangat ke keluarganya, karena itu kita mampir. Walau saya ini muslim saya juga punya keluarga mas. Tentunya saya sedih melihat keluarga korban ini melihat salah satu anggotanya kayak gitu (sambil menunjuk ke arah korban di dalam ruang ICU, red)," kisah Darmono.
Darmono juga tampak bergabung dalam rombongan rekan gereja dan keluarga yang hendak mendoakan Fenny dan Agus sebelum akhirnya pamit pulang. (dtc)