Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdily.com - semarang - Ratusan umat Islam mengikuti semaan kitab Abyanal Hawaij karya Syeh Haji Ahmad Rifai di Masjid Al Huda, Ngawinan, Jetis, Bandungan, Kabupaten Semarang. Untuk semaan ini dimulai sejak hari pertama puasa Ramadan hingga hari ke-21 puasa Ramadan.
Dalam semaan hari ini dipimpin langsung KH Anas Anwar yang juga pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al Huda, Ngawinan, Jetis, Bandungan, Kabupaten Semarang. Untuk pengajian membahas kitab Abyanal Hawaij yang berisi mengenai ilmu ushul fiqih tasawuf karya Syeh Haji Ahmad Rifai.
Kegiatan ini dilangsungkan sejak puasa Ramadan hari pertama sampai dengan puasa Ramadan hari ke-21. Untuk waktunya dilangsungkan mulai sehabis salat Duhur hingga memasuki salat Asar. Untuk tempat pengajian antara umat muslim dan muslimah, tempatnya berbeda.
"Pengajian ini dimulai dari hari pertama puasa Ramadan sampai hari ke-21. Kami tiap tahunnya mengikuti pengajian kitab Abyanal Hawaij. Kitab ini dengan tulisan Arab pegon, yang maknanya menggunakan Bahasa Jawa," kata Suharyanto (66).
Suharyanto yang juga Kepala Dusun Ngawinan, Jetis, Bandungan itu, menyebutkan, untuk pengajian yang membahas kitab karya Syeh Haji Ahmad Rifai telah dilangsungkan sejak lama.
"Ini sudah berlangsung sejak lama. Untuk yang ikut pengajian ini bukan hanya warga Desa Jetis saja, tapi warga desa lain juga ikut," tuturnya.
Takmir Masjid Al Huda, Khadzaro mengatakan, kitab karya Mbah Syeh Haji Ahmad Rifai banyak sekali, namun untuk bulan Ramadan yang dibahas kitab Abyanal Hawaij. Kemudian, pengajian dilangsungkan sejak hari pertama sampai hari ke-21 puasa Ramadan.
Tiap Ramadan Ponpes Mengaji Kitab Karya Syeh Haji Ahmad RifaiFoto: Eko Susanto/detikcom
"Biasanya ada jeda saat puasa Ramadan hari ke-17 bersamaan dengan Nuzulul Quran ada kataman alquran. Kitab Abyanal Hawaij ini berisi 82 kuras," katanya.
Sementara itu, salah satu pengurus Ponpes Al Mina Abdi Rozak menambahkan, santri di Ponpes Al Mina juga diajarkan kitab kuning sebagaimana pada umumnya di ponpes-ponpes.
"Tapi centernya pada Kitab Ri'ayatu Himmah. Kitab ini lebih mudah dihafal para santri karena berbentuk syair," ujarnya seraya menyebut Ponpes Al Mina berdiri pada tahun 1977, itu.dtc