Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Sebagai bentuk keprihatinan terhadap upaya pengacauan situasi perdamaian di Indonesia yang terjadi sepekan terakhir, umat Katolik di Kota Medan menyelenggarakan Doa Bersama di Gereja Katolik Santo Antonius, areal Catholic Center, Medan, Minggu (20/5/2018). Doa dengan spirit perdamaian tersebut dipimpin Pastor Josafat Ivo Sinaga OFM Cap. Dihadiri seribuan lebih umat yang berasal dari berbagai paroki di Kota Medan. Berlangsung sekitar 45 menit, sejak pukul 19.00 WIB.
Pantauan medanbisnisdaily.com di lokasi acara, warga Katolik berkumpul di bagian belakang Catholic Center persis seusai misa sore hari berlangsung. Terdiri atas para kaum dewasa, orang-orang muda, remaja serta anak-anak. Diantaranya adalah sekumpulan remaja belasan tahun yang tergabung dalam kelompok paduan suara.
Sedari awal sejak acara Doa Damai belum dimulai, nuansa keprihatinan atas peristiwa pemboman di tiga gereja di Surabaya yang terjadi minggu lalu sudah terasa. Kepada umat yang hadir dibagikan lilin yang akan dinyalakan bersama-sama saat acara doa berlangsung. Lagu-lagu yang menggugah nasionalisme dikumandangkan oleh seorang penyanyi remaja. Lagi Gebyar-gebyar dari Gombloh dan Indonesia Tanah Air Beta adakah di antaranya.
Pastor Josafat di dalam khotbahnyamengatakan, ada 5 cara bagi umat Kristen dalam menghayati ajaran Allah. Masing adalah mengasihi ciptaan Tuhan, mengampuni, ikut terlibat dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, mendukung program pemerintah dan menjaga perilaku serta cara hidup.
"Tidak ada satupun agama yang mengajarkan kekerasan, oleh sebab itu, sekalipun menjadi korban umat Katolik harus tetap mengasihi," kata Pastor Josafat. Ucapan yang sama pernah diucapkan Uskup Keuskupun Medan pasca meledaknya bom di tiga gereja di Surabaya.
Sejumlah perwakilan warga terlebih dulu maju menuju altar tempat pastor berdiri sebelum penyalaan lilin perdamaian dilaksanakan. Secara bergantian mereka mengucapkan harapan kepada berbagai pihak, termasuk kepada pemerintah, mewakili seluruh umat.
"Ya Tuhan persatukanlah kami dalam cinta kasih-Mu," demikian seluruh warga mengucapkan secara bersama mengikuti harapan yang disampaikan.
Seluruh warga yang telah mempersiapkan lilin kemudian secara serempak menyalakannya. Dalam waktu sekejap nyala lilin memenuhi lokasi acara Doa. Menyanyi bersama guna menggelorakan semangat perdamaian yang dipandu seorang gadis remaja mengalun. Kembali lagu Indonesia Tanah Air Beta berkumandang, diikuti lagu Rumah Kita milik Godbless.
"Kita Indonesia, Kita Pancasila...," pekik seluruh warga.
"Secara internal acara Doa Perdamaian ini ditujukan agar warga Katolik tidak mudah terprovokasi dalam mensikapi berbagai hal yang bermaksud merusak perdamaian di Indonesia, secara eksternal kepada pemerintah dan para elite kami berharap bisa menciptakan ketenangan warga dengan tidak mengedepankan kepentingan kelompok," tegas Josafat.