Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Misi mengingatkan kembali mahasiswa akan andil kaum intelektual kampus pada perwujudan cita-cita reformasi 1998, mendorong Persatuan Nasional Aktivis (PENA) '98 bersama Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Sumut meneruskan penyelenggaraan Pameran Foto. Kali ini digelar di Kampus Unika St. Thomas Medan
Pekan lalu (12-19/5/2018) pameran serupa diselenggarakan di Kampus AMIK MBP, Padang Bulan, Medan. Acara tersebut berhasil menyedot perhatian mahasiswa, khususnya yang ingin mendapatkan bukti-bukti visual tentang perjuangan kaum muda saat isu reformasi di bidang pertama kali mengelora.
Pameran di Unika dimulai hari ini (Senin, 21/5/2018). Bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional. Dilaksanakan di lantai 3 gedung perpustakaan di Jalan Setia Budi, Tanjungsari Medan, yang berhadapan langsung dengan Lapangan Reformasi. Mengambil tema Untuk Alasan Apapun Kami Tidak Mau Kembali ke Orde Baru.
Ketua PENA '98, Nicodemus Sitanggang menyatakan cita-cita reformasi di Indonesia bukan hal mudah mewujudkannya. Setelah hampir berusia satu generasi yakni 20 tahun, reformasi atau perubahan total si Indonesia dalam berbagai bentuknya masih jauh dari kata terwujud.
"Di bidang politik konsolidasi demokrasi masih jadi angan-angan, di bidang ekonomi rakyat miskin masih cukup banyak, di bidang hukum para aparat penegak aturan masih sering terjerat tindak korupsi. Rakyat masih sangat lemah, situasi itu yang hendak kita ingatkan melalui pameran foto ini," tegas Nicodemus.
Sebanyak 360 bingkai foto perjuangan mahasiswa yang dipajang rapi, oleh Nicodemus diharapkan bisa merangsang perbincangan di kalangan civitas kampus tentang peran agent of change yang harus ditampilkan. Jadi tidak lagi bisu akibat terjebak rutinitas perkuliahan yang hanya berorientasi pada lulus atau tidak.
Pantauan medanbisnisdaily.com di lokasi pameran, terlihat mahasiswa berusaha mencermati foto-foto yang ditampilkan. Dalam berbagai bentuk aksi, foto-foto tersebut memperlihatkan kegigihan mahasiswa memperjuangkan reformasi. Tak kenal gencar walau saat itu harus berhadapan dengan militer yang menyandang senjata api.
"Pameran ini tidak sekedar hendak mengajak mahasiswa di era sekarang agar kembali tampil heroik sebagaimana dulu, lebih dari itu adalah mengajak mereka memahami arti penting kehadirannya di persoalan-persoalan kerakyatan," ungkap Nicodemus.
Pameran foto di Unika berlangsung lebih singkat. Hanya dua hari sampai besok (Selasa, 22/5/2018).